Anggota parlemen Aymeric Caron mengatakan, “Akan logis jika IOC menerapkan perlakuan yang sama kepada delegasi Israel di Paris seperti yang diterapkan kepada atlet Rusia dan Belarusia: bendera netral.”
Anggota parlemen lainnya, Manuel Bompard menegaskan dukungannya terhadap Thomas Portes dalam menghadapi gelombang kebencian yang dialaminya.
"Menghadapi pelanggaran hukum internasional yang berulang-ulang oleh pemerintah Israel, sah-sah saja untuk meminta agar atletnya berkompetisi di bawah bendera netral di Olimpiade."
Anggota LFI telah menyatakan dukungannya terhadap Gaza dan perjuangan Palestina sejak serangan militer Israel di Jalur Gaza dimulai Oktober lalu.
Desakan ke IOC
Bulan lalu, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di luar kantor pusat IOC di Lausanne, Swiss untuk menuntut agar Israel dilarang berkompetisi di Olimpiade 2024 di tengah serangan genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
Para pengunjuk rasa menunjukkan bahwa komite “hanya butuh beberapa hari” untuk mengecualikan Rusia dan Belarus dari Olimpiade 2022 karena perang di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari 2022.
Menurut panitia, atlet dari Rusia dan Belarus akan diizinkan untuk berkompetisi di Olimpiade tahun ini sebagai atlet netral. Namun, mereka tidak akan diizinkan untuk berpartisipasi dalam upacara pembukaan dan tidak akan menggunakan bendera, lambang, atau lagu kebangsaan.
Presiden Prancis Pasang Badan untuk Israel
Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan pihaknya menyambut baik kontingen Israel selama Olimpiade Paris 2024.
Sang Presiden menolak seruan boikot terhadap tim Israel sehubungan operasi militer di Palestina.
Sebelumnya, Komite Olimpiade Palestina dan sejumlah anggota dewan di Prancis menyerukan agar pemerintah memboikot Israel.
Namun, Macron mengaku tidak bisa melakukannya karena Komite Olimpiade Internasional (IOC) tidak memutuskan untuk melarang Israel.
"Atlet-atlet Israel disambut di negara kita. Mereka harus diizinkan bertanding di bawah warna mereka karena gerakan Olimpiade telah memutuskannya," kata Macron dalam siaran televisi France 2 dikutip Al Jazeera, Rabu (24/7/2024).