Buah Simalakama Tentara Israel, Dua Perang di 'Halaman', Milisi Tepi Barat Berkobar Saat Gaza Masih Menyala
TRIBUNNEWS.COM - Pakar militer dan ahli strategi Perang asal Yordania, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi memberikan analisisnya terkait situasi pertempuran di Jalur Gaza antara milisi perlawanan Palestina dan pasukan Israel (IDF).
Dalam sebuah analisis di program militer di Al-Jazeera, Al-Duwairi juga menyoroti situasi konfrontasi di Tepi Barat yang menurutnya kian sulit dikendalikan oleh IDF.
Baca juga: Tentara Israel Cabut Pernyataan Sudah Lenyapkan Muhammad Al-Deif: 4 Bulan di Khan Yunis Cuma Zonk
Bak buah simalakama, sirat analisis Al-Duwairi, IDF yang tengah berfokus pada pengerahan pasukan di Rafah, Gaza Selatan, kini dihadapkan pada situasi yang juga memerlukan banyak pasukan di Tepi Barat guna memadamkan perlawanan yang membesar di wilayah Palestina tersebut.
Al-Duwairi mengatakan kalau operasi militer IDF di kota Rafah, selatan Jalur Gaza, masih merupakan bagian dari perang tahap pertama, di mana pasukan infanteri IDF dengan sokongan artileri darat dan udara merangsek dan memburu lokasi target kantung-kantung milisi Perlawanan Palestina.
Baca juga: Serangan Israel di Khan Yunis pada Tanggal 24 Juli Menjadi Salah Satu Serangan Paling Berdarah
Milisi Perlawanan Masih Aktif di Khan Yunis
Al-Duwairi menegaskan - merujuk pada video-video terbaru yang ditunjukkan oleh milisi perlawanan Palestina dari Rafah - kalau situasi di wilayah itu mencerminkan keganasan konfrontasi.
"Dia menegaskan kalau semua faksi milisi perlawanan Palestina secara cepat beradaptasi dengan kenyataan di lapangan," tulis Khaberni mengutip analisis Al-Duwairi, dikutip Kamis (25/7/2024).
Dia mengatakan, pola adaptasi milisi Perlawanan Palestina ini tercermin dalam sifat operasi, yang mencerminkan penghematan kekuatan dan tenaga karena rentang waktu pertempuran tidak diketahui, dengan kemungkinan kerugian terbesar ditanggung oleh pihak IDF.
Al-Duwairi menekankan, kinerja lapangan dari sudut pandang militer “menegaskan bahwa perlawanan masih aktif sementara tentara pendudukan terus melakukan kejahatan terhadap warga sipil.”
Mengenai operasi militer IDF di Khan Yunis, Al-Duwairi mengatakan, tentara pendudukan IDF harus menggabungkan Brigade Lapis Baja ke-7 ke Divisi ke-98 yang beroperasi di kota tersebut.
"Hal ini menunjukkan kalau metode tersebut adalah tentang pembagian tugas yang hampir selesai, dan bahwa apa yang terjadi di kota tersebut bukanlah sebuah operasi terbatas," kata laporan Khaberni merujuk pada ujaran Al-Duwairi.
Baca juga: 3 Rangkaian Penyergapan Qassam di Jenin, Perwira IDF Kena Bom Saat Betuli Pagar Pemisah Tepi Barat
Dua Perang Besar di Hidung Israel
Mengomentari penyergapan 'kompleks yang dilakukan oleh kelompok perlawanan Palestina di desa Al-Matula dekat Jenin di Tepi Barat, pakar militer tersebut mengatakan kalau operasi tersebut “sangat rumit dan mencerminkan gambaran akurat tentang apa yang akan dilakukan oleh pasukan pendudukan.”
Operasi penyergapan berstatus 'kompleks' lazimnya melibatkan sejumlah penyerangan yang saling terkait, biasa didahului oleh serangan pancingan atau jebakan untuk kemudian membombardir pasukan lawan yang datang membantu.
Secara komprehensif, IDF benar-benar dihadapkan pada dua front pertempuran besar di depan hidung mereka.