Korban Pembantaian Israel di Gaza Tembus 39.175 Jiwa, Netanyahu Dapat Tepuk Tangan dari Kongres AS
TRIBUNNEWS.COM - Tentara pendudukan Israel (IDF) melakukan 3 pembantaian terbaru terhadap keluarga Palestina di Jalur Gaza, Kamis (25/7/2024).
Bombardemen Israel dalam 24 jam terakhir itu menyebabkan setidaknya 30 orang meninggal dan 146 orang terluka di rumah sakit, menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina.
Baca juga: VIDEO Anggota Parlemen AS Pakai Cara Eksentrik Olok-olok Netanyahu Saat Berpidatonya di Kongres
Sementara itu, sejumlah korban masih berada di bawah reruntuhan dan di jalan, dan ambulans serta kru pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka, menurut laporan tersebut.
Diumumkan, total korban tewas akibat agresi militer Israel di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 39.175 martir dan 90.403 orang luka-luka sejak 7 Oktober 2023.
Netanyahu Dapat Tepuk Tangan Meriah
Data terbaru kematian warga Palestina dalam Perang Israel di Jalur Gaza ini muncul di tengah ramainya pemberitaan seputar pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di depan anggota Kongres Amerika Serikat (AS), Rabu.
Tepuk tangan meriah dari Kongres berulang kali muncul saat perdana menteri Israel menyampaikan pidato langsung kepada para anggota parlemen AS.
"Kongres AS berulang kali memberikan tepuk tangan pada hari Rabu ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di hadapan para anggota parlemen Amerika," tulis laporan Anadolu.
Meski begitu, banyak data yang diungkap Netanyahu merupakan informasi yang salah dan menyesatkan.
Di saat lain, Netanyahu juga terang-terangan berbohong kepada badan legislatif federal AS," tulis Anadolu.
Berikut adalah lima klaim utama yang dibuat oleh pemimpin Israel selama pidatonya di hadapan sidang gabungan Kongres yang tidak sesuai dengan kebenaran.
Kebohongan Pertama
Klaim: "Terlepas dari semua kebohongan yang Anda dengar, perang di Gaza memiliki salah satu rasio korban kombatan terhadap non-kombatan terendah dalam sejarah perang perkotaan."
Fakta: Jumlah korban tewas di Gaza yang dikonfirmasi hampir mencapai 40.000, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang telah berulang kali mempublikasikan daftar korban tewas, termasuk nomor identifikasi yang dikeluarkan Israel, dan yang datanya dari konflik masa lalu telah dibuktikan PBB sebagai data yang dapat diandalkan.
Mayoritas korban tewas -- puluhan ribu -- adalah wanita dan anak-anak, dan tidak semua pria yang tewas adalah seorang pejuang. Israel sebagian besar mengabaikan korban sipil, menyalahkan Hamas karena jumlahnya telah meningkat secara dramatis selama sembilan bulan terakhir.