“[Hizbullah] sama sekali tak ada kaitannya dengan peristiwa itu,” kata pejabat senior Hizbullah bernama Mohammad Afif kepada Reuters.
Sementara itu, media Amerika Serikat (AS) bernama Axios melaporkan bahwa pejabat Hizbullah telah mengeluarkan pernyataan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kepada PBB, pejabat itu mengatakan roket yang menghantam lapangan sepak bola itu adalah proyektil Israel yang digunakan untuk menangkis roket.
Adapun Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan ada indikasi bahwa Hizbullah di belakang tragedi itu.
Israel serang Hizbullah
Israel mengerahkan jet tempurnya untuk menyerang Hizbullah di Lebanon pada malam hari setelah peristiwa di Majdal Shams.
Baca juga: Netanyahu Sibuk Pilih Target di Lebanon usai Israel Tuduh Hizbullah Ngebom Golan
Menurut Israel, serangan itu adalah balasan atas peristiwa tersebut.
“Semalam, Angkatan Udara Israel menyerang target yang berada jauh di dalam wilayah Lebanon dan di Lebanon selatan,” kata militer Israel pada hari Minggu.
Target itu ialah gudang senjata dan infrastruktur di Chabriha, Borj El Chmali, Beqaa, Kfarkela, Rab El Thalatine, Khiam, dan Tayr Harfa.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya sudah bersumpah abhwa Hizbullah akan “membayar mahal” peristiwa di Majdal Shams.
Sementara itu, juru bicara pasukan perdamaian PBB yang beroperasi di Lebanon mengaku sudah menghubungi pihak berwenang di Israel dan Lebanon.
“Untuk mengetahu rincian peristiwa di Majdal Shams dan untuk menjaga ketenangan,” kata juru bicara itu kepada Reuters.
Konflik antara Hizbullah dan Israel muncul kembali setelah perang di Jalur Gaza meletus.
Dilaporkan ada hampir 200.000 yang mengungsi dari perbatasan Lebanon-Israel karena konflik itu.
(oln/khbrn/*)