"Ia ingin memengaruhi kampanye politik di Amerika Serikat. Mungkin melemahkan Demokrat dan memberi lebih banyak peluang kepada Donald Trump," imbuhnya.
Garda Revolusi Iran mengatakan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dibunuh di Teheran pada Rabu (31/7/2024) pagi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran langsung menyuarakan komentarnya atas tewasnya Haniyeh.
"Darah pemimpin Hamas "tidak akan pernah terbuang sia-sia," katanya, dikutip dari Reuters.
“Kemartiran Haniyeh di Teheran akan memperkuat ikatan yang dalam dan tak terpatahkan antara Teheran, Palestina, dan poros perlawanan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)