News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Amerika Akan Bekingi Israel Pakai Senjata Canggih Jika Pasukan Netanyahu Diserang Musuh

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Amerika Serikat berharap segala sesuatunya diselesaikan dengan cara diplomasi agar perang tidak semakin melebar.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin, menegaskan bahwa negaranya siap membantu mempertahankan keamanan Israel apabila militan sayap kanan Hamas dan sekutu dekatnya Hizbullah melakukan serangan ke Tel Aviv.

"Jika Israel diserang, ya, kami akan membantu Israel mempertahankan diri. Kami sudah jelas tentang hal itu sejak awal. Namun sekali lagi, kami tidak ingin melihat hal itu terjadi," katanya Austin dikutip dari Anadolu.

Pernyataannya itu dilontarkan Austin menanggapi pertanyaan terkait kemungkinan AS akan membela Israel seperti yang dilakukannya ketika Iran menembakkan rudal pada bulan April.

Meski AS akan membela penuh Israel dari ancaman musuh, namun Austin mengatakan bahwa negaranya berharap segala sesuatunya diselesaikan dengan cara diplomasi agar perang tidak semakin melebar

Baca juga: Nasib Puluhan Sandera Israel Diujung Tanduk, Terancam Gagal Bebas Buntut Tewasnya Pemimpin Hamas

Mengingat belakangan ini konflik di Timur Tengah kian memanas akibat ketegangan antara Israel dan Hizbullah yang bermarkas di Lebanon, dimana Israel menuding Hizbullah telah melakukan serangan roket hingga menewaskan 12 remaja dan anak-anak di area Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang diduduki Israel.

Puncak konflik tersebut terjadi ketika sejumlah pihak mulai mengancam akan melakukan serangan balik ke Israel pasca pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh dinyatakan tewas karena rudal proyektil berpemandu udara yang ditembakkan di kediamannya di Teheran Iran.

Tidak ada seorangpun yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu, tetapi analis di televisi pemerintah Iran menuding Israel sebagai dalang utama atas serangan itu.

Serentetan peristiwa ini terjadi di tengah kekhawatiran akan perang antara Israel dan Hizbullah Lebanon serta kemungkinan meluasnya perang di Arab. Alasan tersebut yang mendorong AS untuk turun tangan, membantu Israel menjaga kedaulatannya.

Amerika Pemasok Utama Senjata Israel

Selama puluhan tahun Amerika Serikat (AS) diketahui menjadi penyokong utama pendanaan militer Israel dalam setiap perang melawan musuh-musuhnya.

Untuk membantu pertahanan Israel, setiap tahunnya negeri Paman Sam ini menyumbangkan bantuan militer senilai 3,8 miliar dolar AS atau setara Rp 60,27 triliun.

Bahkan ketika ketegangan antara Hamas dan Israel berlangsung, AS terus memasok Tel Aviv dengan 21.000 amunisi peluru artileri berukuran 155 mm, ribuan amunisi penghancur bunker dan 200 drone kamikaze serta bom presisi Spice Family Gliding Bomb Assemblies dengan nilai 320 juta dolar atau setara Rp5 triliun.

Menurut catatan The Washington Post, sejak perang Gaza pecah pada 7 oktober silam, Amerika Serikat setidaknya telah menyetujui 100 perjanjian senjata dengan pendudukan Israel.

AS mengklaim penjualan peluru tank kepada Israel merupakan bentuk dukungan untuk kepentingan keamanan Timur Tengah dari ancaman Hamas. Namun tindakan ini mendapat sorotan negatif dari sejumlah pihak.

Para aktivis hak asasi manusia bahkan menyatakan keprihatinannya atas penjualan tersebut, mereka menyebut tindakan Amerika tidak sejalan dengan upaya Washington untuk menekan Israel agar meminimalkan korban sipil di Gaza. Justru transfer senjata dapat memperparah perundingan damai yang sedang diusahakan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini