Selain itu, menyusul ledakan misterius di sekitar lokasi sensitif, Israel juga diduga melakukan serangan UAV di Iran, namun hal ini tidak pernah dikonfirmasi.
Pembunuhan Haniyeh terjadi setelah Israel menyerang pangkalan Hizbullah di selatan ibu kota Beirut pada tanggal 30 Juli, menargetkan seorang komandan senior kelompok bersenjata Lebanon yang didukung Iran.
Sebelumnya, Israel menuduh Hizbullah melancarkan serangan roket ke sebuah desa di Dataran Tinggi Golan yang menewaskan 12 anak.
“Operasi ini menunjukkan bahwa Iran tidak dapat melindungi tamu Pemimpin Tertinggi dan Presiden,” kata Hasni Abidi, direktur Pusat Penelitian dan Studi di Dunia Arab dan Mediterania (CERMAM) yang berbasis di Jenewa.
Ia mengatakan sifat serangan tersebut menunjukkan bahwa Israel pasti mempunyai “informasi yang sangat akurat” mengenai lokasi dan aktivitas Haniyeh.