News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Diduga Terlibat Pembunuhan Haniyeh, Puluhan Orang di Iran Ditangkap, Termasuk Pejabat Senior

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh meninggal bersama seorang pengawalnya dalam sebuah serangan di kediamannya di Kota Teheran, Rabu pagi, 31 Juli 2024

Media asal Inggris, The Telegraph, pada Jumat (2/8/2024), melaporkan bahwa rencana itu dibatalkan Israel.

Laporan itu didasarkan pada pernyataan dua pejabat keamanan Iran yang diwawancarai media tersebut.

Kedua pejabat itu direkrut oleh Mossad atau badan intelijan Israel untuk membunuh Haniyeh.

Menurut keduanya, rencana Israel dibatalkan karena ada kerumunan besar di dalam gedung. Selain itu, ada kemungkinan besar operasi itu bakal gagal.

Kemudian, keduanya menempatkan bom di tiga kamar wisma tamu yang dioperasikan oleh Pasukan Garda Revolusioner Iran (IRGC) di Kota Teheran.

Wisma itu ditempati oleh Haniyeh ketika dia menghadiri acara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

Menurut pejabat yang memiliki rekaman CCTV wisma itu, kedua agen tersebut tampak bergerak secara diam-diam. Mereka memasuki sejumlah kamar dalam waktu beberapa menit.

Baca juga: Lindungi Israel dari Serangan Iran dan Proksinya, AS Kirim Skuadron Jet Tempur ke Timur Tengah

Keduanya kemudian keluar dari Iran. Meski demikian, mereka masih memiliki kaki tangan di negara itu.

Pada hari Rabu pukul 02.00 waktu setempat bom itu diledakkan dari jarak jauh dan menewaskan Haniyeh.

Sementara itu, seorang pejabat IRGC mengatakan pihaknya kini mulai yakin bahwa Mossad merekrut agan Iran.

"Mereka kini percaya bahwa Mossad mempekerjakan agen dari satuan pengamanan Ansar Al Mahdi," kata pejabat itu kepada The Telegraph.

Ansar Al Mahdi adalah satuan IRGC yang diberi tanggung jawab untuk mengamankan para pejabat tinggi.

Pejabat itu menyebut IRGC juga menemukan bom lain di dua kamar lain.

Adapun pejabat IRGC lain yang diwawancarai menilai pembunuhan Haniyeh itu adalah penghinaan bagi Iran dan suatu kasus penerobosan besar dalam keamanan.

Menurut dia, rincian seputar pembunuhan Haniyeh masih menjadi pertanyaan.

Kasus kematian pemimpin Hamas itu memunculkan pertengkaran dalam internal IRGC. Para pejabat IRGC mulai saling menyalahkan.

Bahkan, panglima Pasukan Quds IRGC Esmail Qaani telah memanggil sejumlah orang untuk dipecat, ditangkap, dan bahkan mungkin dieksekusi.

(Tribunnews/Febri)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini