London juga mengatakan bahwa "personel militer" akan segera dikerahkan "ke wilayah tersebut" untuk memberikan "dukungan operasional" kepada Kedutaan Besar Inggris guna membantu warga negara Inggris.
Helikopter Angkatan Udara Kerajaan juga "siaga" jika diperlukan.
Selasa lalu, Inggris telah mengeluarkan nasihat berulang kali kepada warganya untuk meninggalkan negara itu, dengan alasan situasi yang berkembang pesat.
4. Belanda
5. Kanada
Kanada memperingatkan warganya untuk menghindari semua perjalanan ke Israel, dengan mengatakan konflik di wilayah tersebut menimbulkan ancaman terhadap keamanan.
"Situasi keamanan dapat memburuk lebih lanjut tanpa peringatan," kata pemerintah Kanada dalam nasihat perjalanan yang dikeluarkan untuk meningkatkan tingkat risiko perjalanan ke Israel.
"Jika konflik bersenjata meningkat, hal itu dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk berangkat melalui moda transportasi komersial,"
"Hal itu dapat mengakibatkan gangguan perjalanan, termasuk penutupan wilayah udara dan pembatalan serta pengalihan penerbangan," demikian bunyi peringatan perjalanan tersebut, dikutip dari DW News.
6. India
7. Yordania
8. Arab Saudi
9. Jerman
Warga negara Jerman di Lebanon, yang diperkirakan berjumlah sekitar 1.300 orang.
"Mereka semua sangat didesak" untuk meninggalkan negara itu selagi masih memungkinkan, kata Juru bicara pemerintah Berlin.
"Kami sangat prihatin dengan situasi warga Jerman yang berada di wilayah Lebanon dan kami tengah mempersiapkan apa yang perlu dilakukan," tambah juru bicara tersebut.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock telah berbicara dengan sejumlah pejabat, termasuk mitranya dari Lebanon, untuk "memitigasi situasi dan mencegahnya bertambah buruk," kata juru bicara tersebut.
10. Irlandia
11. Norway
12. Swedia
Swedia mengumumkan pada hari Sabtu (3/8/2024) bahwa mereka akan menutup kedutaan besarnya di Beirut, Lebanon, setelah menyarankan ribuan warganya untuk meninggalkan negara itu.
"Kementerian Luar Negeri telah meminta stafnya untuk meninggalkan Beirut dan pergi ke Siprus, dan … berencana untuk memindahkan kedutaannya untuk sementara," kata Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom kepada radio Swedia.
Keputusan tersebut diambil semula untuk bulan Agustus, tetapi dapat diperpanjang tergantung pada situasi keamanan.