"Jika konflik bersenjata meningkat, hal itu dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk berangkat melalui moda transportasi komersial,"
"Hal itu dapat mengakibatkan gangguan perjalanan, termasuk penutupan wilayah udara dan pembatalan serta pengalihan penerbangan," demikian bunyi peringatan perjalanan tersebut, dikutip dari DW News.
- Jerman
Warga negara Jerman di Lebanon, yang diperkirakan berjumlah sekitar 1.300 orang.
"Mereka semua sangat didesak" untuk meninggalkan negara itu selagi masih memungkinkan, kata Juru bicara pemerintah Berlin.
"Kami sangat prihatin dengan situasi warga Jerman yang berada di wilayah Lebanon dan kami tengah mempersiapkan apa yang perlu dilakukan," tambah juru bicara tersebut.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock telah berbicara dengan sejumlah pejabat, termasuk mitranya dari Lebanon, untuk "memitigasi situasi dan mencegahnya bertambah buruk," kata juru bicara tersebut.
- Swedia
Swedia mengumumkan pada hari Sabtu (3/8/2024) bahwa mereka akan menutup kedutaan besarnya di Beirut, Lebanon, setelah menyarankan ribuan warganya untuk meninggalkan negara itu.
"Kementerian Luar Negeri telah meminta stafnya untuk meninggalkan Beirut dan pergi ke Siprus, dan … berencana untuk memindahkan kedutaannya untuk sementara," kata Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom kepada radio Swedia.
Keputusan tersebut diambil semula untuk bulan Agustus, tetapi dapat diperpanjang tergantung pada situasi keamanan.
Ia menambahkan bahwa kementerian tersebut "memantau perkembangan dengan saksama."
Menurutnya, sebanyak 10.000 warga negara Swedia mungkin telah melakukan perjalanan ke Lebanon pada musim panas ini, bertentangan dengan peringatan yang berlaku sejak Oktober 2023.
"Saya mengundang warga Swedia yang berada di Lebanon untuk meninggalkan negara ini dengan segala cara yang memungkinkan, selagi mereka bisa," imbuh menteri tersebut.
- Australia
Australia pada hari Kamis (1/8/2024) meminta warga negaranya di Lebanon untuk segera meninggalkan negara itu.
Pemerintah mengatakan ada risiko nyata bahwa ketegangan antara Israel dan Hizbullah akan meningkat secara serius.