TRIBUNNEWS.COM -- Untuk pertama kalinya sebuah pesawat tempur F-16 terbang di langit Ukraina, sejak invasi Rusia 2022.
Sebuah video yang dibagikan secara daring oleh penduduk setempat menyebutkan bahwa pesawat tersebut adalah F-16 buatan Amerika Serikat.
Russia Today mengabarkan, video itu memperlihatkan setidaknya satu pesawat melakukan penerbangan pengintaian di atas kota Odessa.
Baca juga: Ukraina Terdesak di Chasov Yar, Pasukan Rusia Sudah Sampai ke Bagian Barat Kota
Kiev dijanjikan pesawat tersebut pada tahun 2023 oleh sejumlah negara NATO, termasuk AS, Prancis, Bulgaria, Denmark, Belanda, Belgia, Kanada, Luksemburg, Norwegia, Polandia, Portugal, Rumania, dan Swedia.
Mereka membentuk apa yang disebut 'koalisi F-16', yang berjanji untuk menyediakan jet tempur kepada Kiev dan melatih pilot Ukraina untuk mengoperasikannya. Namun, tanggal pengiriman belum ditetapkan, dan Kiev baru-baru ini menyatakan ketidaksabarannya.
Sebuah laporan oleh Bloomberg, yang mengutip sumber di Kiev, mengindikasikan bahwa gelombang pertama jet tiba awal minggu ini, dan jumlah yang dikirim sejauh ini "sedikit."
Pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky mengonfirmasi pengiriman tersebut dalam sebuah pernyataan di saluran Telegram resminya pada hari Minggu (4/8/2024).
Dia tidak mengungkapkan jumlah pesawat yang dipasok tetapi secara khusus menyebut Denmark dan Belanda untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pengiriman tersebut.
Kedua negara akan menyediakan 24 dan 19 F-16 dari persediaan mereka masing-masing kepada Kiev.
Baca juga: Penduduk Ukraina Semakin Menyusut, Bakal Ditinggalkan 700 Ribu Warganya
Zelensky memuji kedatangan jet-jet tempur yang telah lama ditunggu-tunggu itu, dengan mengklaim bahwa jet-jet itu akan membantu Kiev memberikan "hasil pertempuran yang akan membawa kemenangan kita lebih dekat - perdamaian yang adil bagi Ukraina."
Moskow telah memperingatkan bahwa F-16, seperti senjata Barat lainnya yang diberikan kepada Kiev, tidak akan mengubah hasil konflik dan hanya akan memperpanjangnya.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan awal minggu ini bahwa tidak ada "pil ajaib" bagi Kiev dan bahwa Kiev tidak akan memiliki "obat mujarab" ini untuk waktu yang lama.
"Pesawat-pesawat ini akan muncul, jumlahnya akan berkurang secara bertahap, mereka akan ditembak jatuh dan dihancurkan. Mereka tidak akan dapat secara signifikan memengaruhi dinamika peristiwa di garis depan," kata Peskov.