KBRI juga meminta WNI yang ada di Lebanon selatan segera berlindung di KBRI Beirut.
"Dengan pertimbangan buruknya kondisi keamanan di Lebanon Selatan (Saida, Hasbaya, Nabatiyeh, Marjeyoun, Tyre dan Aitaroun), telah ditetapkan Status Siaga I di wilayah tersebut sejak Oktober 2023. Dalam kaitan ini, kami mengimbau seluruh WNI di Lebanon Selatan untuk berlindung di KBRI Beirut (safe house)," tulis KBRI di Beirut dalam keterangannya, Kamis (1/8/2024).
"Dan (WNI) mempertimbangkan untuk dapat keluar dari Lebanon untuk sementara waktu secara mandiri selama layanan penerbangan komersial masih tersedia," sambung KBRI.
KBRI Beirut juga meminta WNI untuk menunda perjalanan ke Lebanon.
WNI di Lebanon sendiri berjumlah 203 orang serta 1.232 personel TNI yang bertugas di United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL).
"Kami juga mengimbau Warga Negara Indonesia yang memiliki rencana untuk melakukan perjalanan ke Lebanon untuk menunda perjalanan hingga kondisi keamanan telah membaik," tuturnya.
Baca juga: PM Australia Desak Warganya Angkat Kaki dari Lebanon, Khawatir Perang Israel Vs Hizbullah Pecah
KBRI mengingatkan para WNI di Lebanon untuk menghindari kawasan yang rawan, menyimpan barang dan dokumen berharga pada tempat yang aman, terus mencermati dan bersikap waspada atas perkembangan situasi keamanan setempat.
Jika sedang bepergian, para WNI diharapkan menjaga barang berharga seperti paspor, dompet, dan handphone dengan baik.
Kemudian, segera cari tempat berlindung dan hubungi 112 bila dalam keadaan darurat.
"Bagi WNI yang membutuhkan bantuan, agar dapat segera menghubungi Hotline KBRI Beirut melalui telepon maupun WhatsApp pada nomor +961 70817310," lanjutnya.
2. Australia
Pemerintah Australia menyerukan warga Australia di Lebanon agar meninggalkan negara itu sekarang juga.
Australia minta warganya pergi karena risiko konflik regional meningkat.
"Pesan saya kepada warga negara Australia dan residen di Lebanon adalah: sekarang saatnya untuk pergi. Jika Anda berada di Australia dan berpikir untuk bepergian ke Lebanon - jangan," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Penny Wong dilansir ABC News, Kamis (1/8/2024).
"Beberapa penerbangan komersial masih beroperasi. Jika Anda dapat pergi, Anda harus pergi," imbuhnya.