Sementara itu sekutu Hasina mengatakan tidak akan kembali ke dunia politik Bangladesh.
Mantan perdana menteri itu telah menjabat selama 20 tahun, pertama kali berkuasa pada tahun 1996.
Putranya, Sajeeb Wazed Joy mengatakan kepada program Newshour BBC ia kecewa atas apa yang dilakukan warga Bangladesh kepada sang ibu.
"Dia berusia akhir 70-an. Dia sangat kecewa karena setelah semua kerja kerasnya, ada minoritas yang bangkit melawannya, saya rasa dia sudah selesai," katanya.
Dengan ini, ia mengatakan bahwa kerja keras keluarganya telah selesai bertepatan dengan pengunduran diri sang ibu.
"Keluargaku dan aku sudah selesai," katanya.
Kerusuhan Masih Terjadi di Hari Senin
Pada hari Senin, kerusuhan masih terjadi di beberapa kota di Bangladesh.
Seperti di Dkaha, massa menyerang polisi dan gedung-gedung pemerintahan dan membakarnya.
Mereka juga berusaha merobohkan patung pemimpin kemerdekaan Sheikh Mujibur Rahman, ayah Hasina.
Penjarahan kediaman perdana menteri juga terjadi pada hari Senin.
Mereka membawa perabotan dari rumah tersebut.
Puluhan orang dilaporkan tewas pada hari Senin, meski jumlah total belum dapat diketahui.
Kantor berita AFP melaporkan jumlah korban tewas sebanyak 66 orang.
Sementara media lokal Dhaka Tribune mengatakan sebanyak 135 orang tewas.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait PM Sheikh Hasina