Pakar Sesalkan Israel Diundang Peringatan Bom Atom Hiroshima, Bom Israel Lewati Bom Perang Dunia
TRIBUNNEWS.COM- Undangan Hiroshima ke Israel untuk hadiri peringatan bom Atom adalah hal yang sangat disayangkan, kata pakar.
Penolakan Hope Nagasaki untuk mengundang Israel ke acara perdamaian untuk memperingati pemboman AS di Jepang memberikan dampak pada dunia, kata Richard Falk dikutip dari Anadolu.
Undangan bagi Israel untuk menghadiri acara perdamaian tahunan di Hiroshima untuk memperingati pengeboman nuklir AS di kota Jepang itu adalah hal yang sangat disayangkan, kata seorang sarjana hukum terkemuka kepada Anadolu.
"Sangat disayangkan bahwa Hiroshima tidak menyadari fakta bahwa kota itu telah menjadi korban seperti halnya warga Palestina telah menjadi korban Israel," kata Richard Falk, seorang profesor emeritus hukum internasional di Universitas Princeton.
Komentar Falk kepada Anadolu muncul ketika kota Hiroshima dan Nagasaki memperingati 79 tahun pengeboman atom tahun 1945 oleh AS minggu ini.
Sementara Nagasaki menolak mengundang Tel Aviv, Hiroshima akan menjamu pejabat Israel pada hari Selasa.
Nagasaki akan menyelenggarakan acara serupa pada hari Jumat.
AS menjatuhkan bom nuklir di Hiroshima, tempat terjadinya pengeboman atom pertama di dunia, pada 6 Agustus 1945, dan kemudian Nagasaki, yang mengakibatkan kematian sedikitnya 140.000 orang pada akhir tahun itu.
"Dan apa yang dilakukan Nagasaki dengan tidak mengundang Israel ke peringatan pengeboman pada Perang Dunia II adalah untuk membuat pernyataan bahwa mereka tidak ingin diidentikkan dengan pemerintah yang berperilaku seperti itu," kata Falk, mengacu pada perlakuan Israel terhadap Palestina, termasuk serangan brutal yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
"Itu adalah pelajaran yang sangat penting bagi dunia dan merupakan cara yang sangat menarik untuk menyoroti dua cara berhubungan dengan Israel" di tengah perang di Gaza, kata Falk, yang sebelumnya menjabat sebagai pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki. "Saya berharap ini memberi dampak pada dunia."
Jepang menolak mengundang Rusia dan Belarus ke acara serupa karena Moskow telah melancarkan perang terhadap Ukraina sejak Februari 2022.
Pemerintah daerah Hiroshima telah mengundang Tel Aviv meskipun ada tuduhan standar ganda dan aktivis mendesak pihak berwenang untuk menarik kembali langkah tersebut.
Pihak berwenang setempat di Hiroshima telah menyerukan "gencatan senjata segera di wilayah Palestina."