Selama enam periode di DPR Amerika Serikat, Walz memperjuangkan isu-isu veteran.
3. Pengukuh Dukungan di Minnesota
Meskipun Walz tidak berasal dari salah satu negara bagian yang penting dalam suara Pilpres besok yaitu Wisconsin, Michigan, dan Pennsylvania, tetapi ia tinggal di dekatnya.
Posisinya malah dapat memastikan Minnesota tetap berada di tangan partai Demokrat.
Itu penting karena mantan Presiden Donald Trump telah menunjukkan Minnesota sebagai wilayah yang dipertaruhkan tahun ini.
Seorang kandidat presiden dari Partai Republik belum pernah menang di negara bagian itu sejak kemenangan telak Presiden Richard Nixon pada tahun 1972.
Negara bagian itu juga belum memilih seorang pun dari Partai Republik untuk menduduki jabatan di sana sejak tahun 2006.
Bahkan, ketika Gubernur Mark Dayton dari Demokrat memutuskan tidak mencalonkan diri lagi pada 2018, Walz dari partai yang sama dengan mudah memenangkan jabatan tersebut.
Ia juga telah menjadi pendukung tujuan-tujuan Demokrat, termasuk pengorganisasian serikat pekerja, hak-hak pekerja, dan upah minimum $15 per jam.
4. Pengalaman dalam Pemerintahan yang Terbagi
Dalam masa jabatan pertamanya sebagai gubernur, Walz menghadapi perpecahan di DPR antara DPR yang dipimpin Demokrat dan Senat yang dikendalikan Republik.
Kala itu, usulannya untuk menggunakan pajak yang lebih tinggi guna meningkatkan dana untuk sekolah, perawatan kesehatan, dan jalan raya oleh Senat.
Namun, ia dan para anggota parlemen menengahi kompromi yang membuat pemerintahan negara bagian yang terbagi itu tetap tampak produktif.
Baca juga: Maju di Pilpres AS, Kamala Harris Dapat Dukungan 100 Bos Perusahaan Ventura
Lainnya, terkait penanganan Covid-19 yang membuatnya menggunakan kekuasaan darurat gubernur untuk menutup bisnis dan menutup sekolah.
Di sisi lain, Partai Republik melawan dan memaksa beberapa kepala lembaga untuk mengundurkan diri.
Sebelumnya, Kamala Harris mengumumkan Tim Walz sebagai pasangannya dalam Pilpres AS pada Selasa, dan akan memperkenalkannya pada rapat umum di Philadelphia kemudian hari.
(mg/Mardliyyah)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)