TRIBUNNEWS.COM, DHAKA - Situasi di ibukota Bangladesh, Dhaka mulai tenang dan kondusif setelah Senin dan Selasa lalu terjadi kerusuhan mengerikan sepanjang hari.
Namun, rasa khawatir masih menyelimuti petugas kepolisian di Dhaka apalagi setelah amuk massa yang beringas merusak banyak kantor polisi di hampir seluruh wilayah Bangladesh.
Imbasnya, polisi lalu lintas tidak terlihat di sebagian besar jalan ibu kota. Hanya terlihat tentara dengan kendaraan taktis militer berlalu lalang di seluruh wilayah Dhaka.
Seperti yang dapat dilihat di persimpangan Bijoy Sarani, Gerbang Jahangir, Farmgate, Karwan Bazar, Bangla Motor, dan Shahbagh.
Bus dan angkutan umum lainnya juga masih berada di jalan dan para pedagang mulai membuka tokonya. Instansi pemerintah juga sudah memulai aktivitasnya.
Truk susu, truk sayur, dan truk mini juga banyak terlihat di jalan raya, begitu pula bus pengantar staf dan karyawan dari banyak perusahaan swasta berseliweran di jalanan Dhaka.
Antrean panjang kendaraan bermotor juga terlihat di SPBU Eureka untuk mengisi bahan bakar minyak.
Terjadi sedikit kemacetan lalu lintas di sekitar jalan menuju Mohakhali dari sinyal Gerbang Jahangir. Personel tentara justru terlihat sibuk mengatur lalu lintas.
Personel tentara angkatan darat juga mengambil posisi di depan Ganahaban kediaman resmi perdana menteri. Namun, tidak ada polisi di persimpangan menuju Jalan Agargaon Link.
Orang-orang juga terlihat berkerumun di depan Institut Ilmu Saraf Agargaon, Institut Nasional Traumatologi dan Rehabilitasi Ortopedi, dan Rumah Sakit Dhaka Shishu. Perwakilan penjualan dari berbagai perusahaan farmasi memadati area tersebut.(Dhaka Tribune)