Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pasukannya berhasil menangkis serangan Ukraina di Kursk.
"Pasukan Rusia terus menangkis serangan Ukraina, mengklaim telah menewaskan 280 tentara Ukraina dan menghancurkan 27 kendaraan lapis baja selama 24 jam terakhir," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Kementerian tersebut menyebutkan sejumlah tindakan yang dilakukan oleh pasukan Rusia dalam mengatasi serangan Ukraina di perbatasan.
“Unit-unit kelompok pasukan Utara, bersama dengan pasukan cadangan yang datang, serangan udara militer dan tembakan artileri, menggagalkan upaya musuh untuk maju lebih jauh ke wilayah Rusia di daerah Kursk,” katanya.
Secara keseluruhan, militer Rusia mengklaim telah menewaskan 925 tentara Ukraina dan menghancurkan lebih dari 100 kendaraan lapis baja sejak serangan dimulai pada Selasa (6/8/2024).
Sebelumnya, pejabat Rusia setempat mengatakan hingga 1.000 tentara Ukraina telah dikerahkan di wilayah Kursk.
Kementerian Pertahanan Rusia tidak memberikan angka korban jiwa atau kerugian peralatan Rusia.
Baca juga: Drone Ukraina Beterbangan 400 Kilometer Dari Perbatasan Rusia, Kekacauan Terjadi di Kota Lipetsk
Sebelumnya, Ukraina melancarkan serangan besar-besaran di Kursk yang dimulai pada Selasa.
Pasukan Ukraina menyerbu distrik Sudzhansky di wilayah Kursk Selasa pagi.
Ukraina mengklaim pasukannya berhasil maju lebih jauh ke wilayah Rusia dibandingkan beberapa hari sebelumnya.
Komentar Zelensky
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengomentari serbuan pasukannya di Kursk dengan menyalahkan Rusia yang tidak menghentikan invasinya di Ukraina.
"Rusia membawa perang ke tanah kami, dan Rusia harus merasakan dampaknya," katanya, Selasa.
Ia menegaskan Ukraina berupaya mencapai tujuannya secepat mungkin dan membawa perdamaian bagi negaranya.
Sementara itu, sekutu Ukraina di Uni Eropa membenarkan serangan Ukraina di Kursk.
"Kami yakin serangan Ukraina adalah bagian dari perang defensif yang sah," kata juru bicara Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell, Kamis (8/8/2024), seperti diberitakan Al Jazeera.
Menurutnya, Ukraina memiliki hak untuk mempertahankan diri melawan Rusia dan menegaskan mereka berhak menyerang musuh di wilayahnya.
(oln/rtrs/mt/*)