TRIBUNNEWS.COM- Otoritas Nasional Palestina menegaskan Amerika Serikat (AS) harus bertanggung jawab atas serangan mematikan yang dilakukan Israel di Sekolah Al-Taba'een, Al-Daraj, Jalur Gaza
Serangan itu menewaskan 100 orang yang berlindung di sana. Serangan terjadi saat para pengungsi sedang melaksanakan salat Subuh
"Serangan Israel menargetkan orang-orang yang mengungsi saat sedang melaksanakan salat Subuh, (yang) menyebabkan peningkatan cepat dalam jumlah korban jiwa," ujar Kantor Media Gaza, dilansir dari Middle East Monitor, Senin (12/8/2024).
Menurut juru bicara Otoritas Nasional Palestina, Nabih Abu Rudeineh, AS adalah pihak yang bertanggung jawab atas pembantaian ini.
"AS bertanggung jawab atas pembantaian tersebut karena dukungan finansial, militer, dan politiknya terhadap Israel," ujar Abu Rudeineh.
Ia juga meminta Washington untuk menekan Tel Aviv agar menghentikan serangannya dan mematuhi hukum internasional.
"Dukungan buta AS terhadap Israel telah menyebabkan terbunuhnya ribuan warga sipil, termasuk anak-anak, perempuan dan orang tua," tambahnya.
Dalam konferensi pers, Mahmoud Basal, juru bicara Pertahanan Sipil di Gaza, mengatakan serangan Israel terhadap Sekolah Al-Taba'een menghantam dua lantai.
Lantai satu untuk wanita dan lantai lain untuk ruang salat bagi warga sipil yang mengungsi.
“Kami meminta dunia untuk segera campur tangan guna menghentikan pembantaian terhadap warga sipil tak berdaya di tempat penampungan,” kata Basal.
Menurut laporan dari Anadolu Agency, Israel telah melancarkan serangan udara terhadap 13 pusat perlindungan di Gaza, tempat warga Palestina yang mengungsi mencari perlindungan dari konflik yang terus meningkat.
Baca juga: Pejabat Palestina Ungkap Alasan Iran Belum Serang Israel: Tunggu Lingkaran Perlindungan Tumbang
Sejak Oktober lalu, serangan Israel terhadap Jalur Gaza telah menewaskan hampir 39.700 orang, menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
(mg/Saifuddin Herlanda Abid)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)