Mereka termasuk paramedis dari kelompok medis yang berafiliasi dengan Hizbullah dan kelompok sekutu yang telah mengisi kekosongan di daerah dengan layanan negara yang terbatas.
Hizbullah Luncurkan 30 Proyektil ke Israel Utara
Sementara itu, Israel mengatakan telah mendeteksi 30 proyektil melintasi perbatasan dari Lebanon, Senin (12/8/2024).
Israel mengklaim sejumlah roket jatuh di area terbuka, seperti diberitakan Al Jazeera.
Tidak ada korban luka dalam serangan tersebut.
Militer Israel menambahkan, mereka menyerang daerah tempat roket ditembakkan.
"Setelah sirene berbunyi beberapa saat lalu di Israel utara, sekitar 30 proyektil diidentifikasi melintas dari Lebanon menuju wilayah Kabri, beberapa di antaranya jatuh di area terbuka," kata IDF, Senin.
"Tidak ada korban luka yang dilaporkan," lanjutnya.
Hizbullah pun telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Sebagai informasi, serangan Israel telah menghantam lebih dalam ke Lebanon dalam beberapa minggu terakhir, dan ledakan sonik dari jet militer mengguncang Beirut.
Sebagian besar wilayah perbatasan hancur.
Baca juga: Warning Gedung Putih! Iran akan Menyerang Israel Minggu Ini, Kapal Selam Peluru Kendali Dikerahkan
Sektor kesehatan negara Mediterania itu pernah terkenal sebagai salah satu yang terbaik di kawasan tersebut.
Namun Lebanon telah menghadapi krisis yang makin parah sejak 2019, termasuk krisis keuangan yang terjadi setelah puluhan tahun korupsi dan salah urus.
Tantangan lainnya termasuk pandemi Covid-19, ledakan Pelabuhan Beirut tahun 2020 yang merusak atau menghancurkan infrastruktur perawatan kesehatan utama, dan berkurangnya bantuan internasional untuk membantu Lebanon menampung lebih dari 1 juta pengungsi Suriah.
Update Perang Israel-Hamas
Setidaknya 10 orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan Israel semalam terhadap sebuah rumah di daerah Abasan al-Kabira di timur Khan Younis, kantor berita Wafa melaporkan.