"Jika ada ami akan segera memperbaruinya," katanya.
"Kami akan memperbarui [kepada publik] sedini mungkin tetapi tanpa memberi musuh kami keuntungan intelijen atau operasional."
"Dalam beberapa hari terakhir, kami terus memantau musuh-musuh kami dan perkembangan di Timur Tengah, terutama Hizbullah dan Iran," kata Hagari dalam konferensi pers.
Dia mengatakan bahwa Angkatan Udara Israel telah meningkatkan patroli di Lebanon “untuk mendeteksi dan mencegat ancaman.”
“Kami menanggapi pernyataan musuh kami dengan serius, dan karena itu kami siap pada tingkat kesiapan tertinggi untuk bertahan dan menyerang,” kata Hagari.
Seperti diketahui Iran telah mengancam melakukan serangan ke Israel menyusul tewasnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada tanggal 31 Juli 2024 lalu di Teheran Iran.
"Iran telah mempersiapkan unit rudal dan dronenya, serupa dengan langkah yang diambil sebelum serangan belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada bulan April," demikian Axios melaporkan mengutip pejabat senior di Washington dan Yerusalem.
Serangan Lebih Besar
Sumber Amerika mengatakan bahwa Iran berniat melancarkan serangan yang lebih besar daripada yang dilakukannya pada bulan April lalu.
Dua sumber Israel mengungkapkan kepada situs berita Axios bahwa serangan Iran akan dilakukan secara langsung.
Dan mungkin dimulai sebelum kesepakatan tahanan dan perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza, yang dijadwalkan akan dimulai pada Kamis, 15 Agustus.
Penjabat Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani mengkonfirmasi kemarin, Minggu, bahwa tanggapan terhadap Israel adalah sah dan akan tegas.
Instruksi Netanyahu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan telah menginstruksikan menteri-menteri pemerintahannya untuk menahan diri dari pernyataan publik tentang masalah keamanan.
Kantor berita Anadolu melaporkan bahwa Netanyahu “memperingatkan para menterinya agar tidak membahas masalah keamanan dalam beberapa hari mendatang,” menekankan “ sifat kritis ” dari situasi tersebut, mengutip Otoritas Penyiaran Israel, KAN.
Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya ekspektasi di Israel terhadap potensi serangan balasan dari Iran dan kelompok Lebanon, Hizbullah.
Sebagai respons atas pembunuhan sejumlah tokoh senior pemimpin politik kelompok Hamas Palestina Ismail Haniyeh di Teheran dan komandan Hizbullah Fouad Shukr di Beirut pekan lalu.