Lembaga Keamanan Israel Terguncang, 50 Pemukim Yahudi Bertopeng Serbu Desa Jit Qalqilya di Tepi Barat
TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 100 pemukim Israel, sekitar 50 di antaranya bertopeng, membakar empat rumah dan enam kendaraan dalam penyerbuan ke desa Palestina, Jit di kota Qalqilya di Tepi Barat.
Seorang pemuda Palestina tewas dan seorang lainnya terluka akibat tembakan pemukim Yahudi – menurut koresponden RNTV, Jumat (16/8/2024).
Baca juga: Bom Rakitan Seliweran, Militer Israel Was-was Terjadi Lebanonisasi Milisi Perlawanan di Tepi Barat
Sejauh ini belum ada penangkapan terhadap pemukim oleh polisi Israel, menurut laporan media Ibrani.
Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan serangan besar-besaran yang dilakukan pemukim Yahudi Israel itu mencakup pembakaran rumah-rumah serta kendaraan dan menembak warga sipil Palestina.
Penyerbuan besar-besaran oleh pemukim Israel, warga sipil entitas zionis, dilaporkan membuat lembaga keamanan Israel berada dalam keadaan terguncang.
Serangan ini menyebabkan kematian seorang pemuda Palestina bernama Rashid Abdel Qader Al-Sada, berusia 23 tahun, dan seorang lainnya terluka parah.
"Menurut seorang pejabat keamanan Israel, peristiwa ini dimulai tanpa provokasi atau pembenaran apa pun, yang mengindikasikan peningkatan kekerasan yang dilakukan oleh pemukim terhadap warga Palestina dalam beberapa bulan terakhir," kata laporan Khaberni, Jumat.
Pejabat tersebut menggambarkan peristiwa ini sebagai ancaman serius terhadap keamanan dan ketertiban umum di Tepi Barat.
"Dia menambahkan kalau ada kesan bahwa “hukum” tidak diterapkan dalam kasus tersebut, yang semakin memperburuk situasi," kata laporan itu.
Baca juga: Api Gaza Menjalar ke Tepi Barat: Brigade Tulkarem Himpun Pasukan, Brigade Jenin Duluan Serang Israel
Kecaman Langka
Dalam sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, lembaga keamanan Israel mengeluarkan pernyataan yang mengecam keras tindakan kekerasan oleh pemukim Yahudi tersebut.
Mereka menggambarkannya sebagai tindakan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai moral Negara Israel.
Menteri Pertahanan Yoav Galant juga mengungkapkan ketidakpuasannya melalui tulisan di situs jejaring sosial
Sementara itu, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir mengutuk kekerasan tersebut namun menyalahkan tentara Israel karena tidak mengambil tindakan tegas untuk mencegah apa yang dia sebut sebagai kelompok "teroris" dari desa Jit.