Pusat Bisnis di Tel Aviv Kini Sepi, Ekonom Zionis: Perang Gaza Rugikan Ekonomi Israel Rp 1.056 Triliun
TRIBUNNEWS.COM - Perang Gaza telah merugikan ekonomi Israel lebih dari 67,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS), kata ekonom Israel pada Kamis (15/8/2024), Anadolu Agency melaporkan.
"Perang tersebut telah merugikan ekonomi Israel lebih dari NIS (New Israeli Shekel) 250 miliar (setara 67,3 miliar dolar AS atau Rp 1.056 triliun), dan lembaga pertahanan menginginkan peningkatan tahunan setidaknya NIS 20 miliar ($5,39 miliar)," Rakefet Russak-Aminoach, mantan CEO Bank Leumi Israel, mengatakan kepada Channel 12 Israel.
Baca juga: Sibuk Bersiap Hadapi Serangan Pembalasan Iran-Hizbullah, Ekonomi Israel Kacau-balau
"Defisitnya jauh lebih besar, kami memiliki pengungsi (pemukim utara yang meninggalkan rumah), yang terluka dan banyak kebutuhan ekonomi yang bahkan tidak dihitung dalam biaya perang," tambahnya.
Jacob Frenkel, mantan gubernur Bank Sentral Israel, mengatakan defisit anggaran negara mencapai 8,1 persen Juli lalu.
"Tugas yang paling mendesak dan penting adalah menangani defisit," katanya.
"Israel memulai tahun 2023 tanpa defisit dan sejak itu situasinya memburuk. Pada akhir Juli, defisit mencapai 8,1 persen, atau sekitar NIS 155 miliar ($41,8 miliar). Itu harus ditutupi,” kata dia.
Uri Levin, mantan CEO Israel Discount Bank, mengatakan Israel tidak akan dapat memulihkan ekonominya tanpa mendapatkan kembali kepercayaan investor internasional.
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang berkelanjutan di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas.
Serangan Israel sejak itu telah menewaskan lebih dari 40.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 92.400 lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari 10 bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang putusan terakhirnya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diinvasi pada 6 Mei.
Tel Aviv Bak Kota Mati
Tel Aviv, Ibu Kota Israel, kini bak kota mati.
Kota yang biasanya ramai berubah menjadi sangat sepi saat ini.