Russia Today memberitakan bahwa serangan Ukraina di Kursk adalah sebagai bargaining atau alat tawar menawar agar Rusia mau membicarakan perdamaian.
Pasukan Ukraina Terus Maju Lebih Dalam Dari Perbatasan Rusia
Sementara itu pasukan Ukraina terus maju ke arah timur di Oblast Kursk Rusia.
Institut Studi Perang (ISW) menyebutkan, prajurit Volodymyr Zelensky terus mendapatkan keuntungan dan menguasai wilayah di perbatasan tersebut.
"Pasukan Ukraina terus maju sedikit di tenggara Sudzha pada 16 Agustus di tengah berlanjutnya operasi Ukraina di Oblast Kursk," demikian kata analis ISW dikutip Ukrainska Pravda, Sabtu (17/8/2024).
Berdasarkan unggahan blogger Rusia, ISW mencatat pasukan Ukraina telah maju ke timur Mirny dan selatan Spalnoye, keduanya terletak di tenggara Sudzha.
Citra geolokasi yang dirilis pada 15 Agustus menunjukkan bahwa pasukan Ukraina baru-baru ini aktif di desa Borki, juga di tenggara Sudzha.
Mereka juga menambahkan bahwa pertempuran terus berlanjut di utara Sudzha dekat Russkoye Porechnoye, timur Sudzha dekat Agronom, dan tenggara Sudzha di sepanjang garis Giri-Kamyshnoye-Krupets-Spalnoye.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa pasukan Rusia menggagalkan serangan lapis baja Ukraina terhadap Gordeevka, selatan Korenevo, serta serangan Ukraina di sebelah barat Anastasyevka dan tenggara Kauchuk, keduanya terletak di timur laut Korenevo dan sekitar 27 km dari perbatasan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidatonya bahwa penguasaan Kursk ini sangat menguntungkan negaranya.
Dari wilayah ini, menurut Zelensky tentaranya mampu menghancurkan distribusi logistik pasukan Vladimir Putin.
Menurutnya, sudah ada beberapa laporan oleh Panglima Tertinggi Syrskyi tentang situasi garis depan dan operasi kami di wilayah Kursk.
"Kami dapat melihat bahwa penjajah menderita kerugian, dan ini berguna, sangat berguna untuk pertahanan kami: ini menyangkut penghancuran logistik tentara Rusia dan konsumsi cadangan mereka,"ujarnya.