Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Perang dingin antara China dengan negara – negara tetangganya, mendorong militer Beijing untuk meningkatkan pertahanan salah satunya dengan merilis drone canggih baru yang dapat berkamuflase sebagai burung.
Informasi ini mencuat setelah salah satu blogger china David Wang mengunggah sebuah cuplikan video yang memperlihatkan pasukan khusus elit China, Giao Long, tengah berlatih dengan drone canggih yang memiliki bentuk dan kemampuan mengepakkan sayapnya seperti burung.
Dalam unggahan Video pertama, terlihat anggota gugus tugas Giao Long sedang berada di sekitar danau sambil memegang drone yang tampilannya persis seperti burung. Tak lama setelah drone burung diluncurkan ke udara, drone tersebut berputar di angkasa, terbang dan beberapa kali mengepakkan sayapnya seperti burung sungguhan.
Baca juga: Balas Serangan Drone Mata-Mata, Israel Bombardir Depo Senjata Hizbullah di Lembah Bekka, 10 Tewas
Sementara unggahan video lain menunjukkan pasukan tentara dari Pasukan Komando Jiaolong “Naga Laut”PLA, sebuah unit yang sebanding dengan Pasukan Khusus Angkatan Laut AS sedang meluncurkan pesawat nirawak burung berukuran sedang, kira-kira seukuran burung dara, dan seorang tentara lainnya mengoperasikan pesawat nirawak yang lebih besar, kira-kira seukuran burung elang.
Meskipun detail teknis spesifik tentang pesawat nirawak ini masih dirahasiakan, namun melansir dari laman IHLS drone burung milik pasukan khusus China terinspirasi dari alam, seperti ornithopter, serta memiliki berbagai aplikasi potensial.
Menurut informasi yang beredar perangkat ini tak hanya digunakan untuk pengintaian namun juga dapat membawa berbagai muatan, termasuk sensor dan kamera kecil, yang dapat digunakan untuk misi pengumpulan intelijen.
Menariknya, perangkat ini telah dilengkapi dengan hulu ledak mikro, yang berpotensi memungkinkan serangan bergaya kamikaze. Menawarkan keuntungan strategis yang signifikan bagi Tiongkok dengan memungkinkan operasi rahasia yang sulit dideteksi oleh musuh.
Drone mirip burung sebenarnya bukanlah ide baru dalam dunia militer, pada tahun 1960 Badan Intelijen AS (CIA) sempat meneliti dan mengembangkan drone serupa yang mampu menyamar sebagai burung dalam kerangka proyek aquiline.
Akan tetapi program ini terpaksa dibatalkan, lantaran saat itu belum ada teknologi yang memungkinkan pembuatan drone yang ukurannya cukup kecil dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih.