TRIBUNNEWS.COM - Warga Israel menggelar demonstrasi yang disertai dengan aksi lempar tomat di Taman Rel, Kota Tel Aviv, pada Kamis malam, (22/8/2024).
Unjuk rasa itu bertujuan untuk menentang pemerintah Israel yang dikepalai oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Salah satu media utama di Israel, Walla, mengecap tindakan itu sebagai aksi "protes yang kontroversial".
Sebuah foto besar yang menampilkan Netanyahu dan anggota kabinetnya dipasang di tempat demonstrasi.
Pengunjuk rasa kemudian maju ke depan satu per satu dan mengambil tomat di kotak. Tomat itu dilemparkan ke foto para pejabat Israel.
Setelah diunggah di media sosial, video pelemparan tomat itu mengundang beragam respons dari warga Israel.
Ada yang menganggap aksi itu lucu, sementara yang lainnya menganggap aksi itu sebagai kekerasan dan tidak pantas dilakukan dalam unjuk rasa.
"Saya juga mendukung semua orang dalam pemerintahan ini dipecat, tetapi apa tindakan selanjutnya? Menginjak foto mereka seperti 'teman' kita di Teheran'? Setiap hari kita menjadi makin mirip dengan musuh kita, betapa menyedihkan," kata salah satu warga Israel di media sosial X.
"Maka jangan kaget bahwa mereka menginjak foto hakim-hakim pengadilan tinggi," kata warga lainnya.
Selain itu, ada pula yang menganggap aksi itu adalah suatu tindakan barbar.
"Saya bukan pendukung pemerintah, tetapi tindakan barbar ini tidak mendukung apa pun atau siapa pun."
Baca juga: Selain 6 Sandera, Israel Autopsi 4 Mayat Diduga Pejuang Hamas yang Mati Lemas
Sementara itu, warganet Israel lainnya mengatakan aksi itu hanyalah guyonan dan tidak menyakiti siapa pun. Bahkan, mereka menyebut aksi itu "jenius".
"Jika pejabat pemerintah punya rasa tanggung jawab, mereka akan mendatangi masyarakat untuk diteriaki". Terkadang tugas kalian adalah berdiri di sana dan diteriaki. Jika kalian bahkan tidak bisa melakukannya, jangan kaget jika tomat dilemparkan ke foto kalian," kata seorang warga Israel.
Aksi demonstrasi lainnya
Aksi unjuk rasa juga digelar oleh warga Israel di Tel Aviv sekitar seminggu lalu. Mereka berkumpul di tempat yang kini disebut "Lapangan Sandera".