Raddad ditembak oleh pasukan Israel dan digunakan sebagai tameng manusia setelah ditempatkan di depan kendaraan militer Israel.
Pemuda tersebut kemudian ditahan di Rumah Sakit Meir Israel dalam kondisi kesehatan yang kritis dan tak stabil.
Meski demikian, otoritas Israel tak memberikan perawatan yang memadai untuk Raddad hingga akhirnya ia meninggal.
"Kejahatan ini menambah catatan kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh Israel sejak dimulainya perang genosida terhadap rakyat kami di Gaza."
"Para tahanan yang menghadapi bentuk genosida lain melalui penyiksaan, penghinaan, kelaparan, dan isolasi massal," kata Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) dan Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan dalam pernyataan bersama.
Diketahui, Israel terus melancarkan serangan brutalnya di Jalur Gaza menyusul serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Baca juga: Eks Jenderal Israel: Kami Tak Siap Hadapi Rudal Iran dan Proksinya, Seluruh Negara Akan Hancur
Serangan itu telah mengakibatkan lebih dari 40.300 kematian warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 93.000 luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Blokade berkelanjutan di Gaza telah mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah, sehingga sebagian besar wilayah hancur.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)