“Kata-kata tidak bertanggung jawabnya (Ben-Gvir) membahayakan aliansi strategis Israel dengan negara-negara Islam yang menjadi bagian dari koalisi melawan poros kejahatan Iran,” katanya.
“Kurangnya kecerdasannya dapat menyebabkan pertumpahan darah,” ia memperingatkan.
Harian Israel Yedioth Ahronoth mengatakan bahwa pihaknya telah memperoleh video dan foto yang menunjukkan para pemukim ekstremis sedang salat selama penyerbuan mereka ke Masjid Al-Aqsa, di hadapan polisi Israel.
Tidak ada komentar dari polisi Israel mengenai laporan tersebut.
Masjid Al-Aqsa dianggap sebagai situs tersuci ketiga dalam Islam. Umat Yahudi menyebut area tersebut sebagai Temple Mount, yang diyakini sebagai lokasi dua kuil Yahudi kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel tahun 1967. Pada tahun 1980, Israel mencaplok seluruh kota, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Tentara Israel telah menewaskan lebih dari 40.000 orang dalam serangan mematikan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu, menyusul serangan Hamas meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
SUMBER: THE CRADLE, MIDDLE EAST MONITOR