News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Juru Bicara Kabinet Israel Sebut Iran Mengancam dari Sembilan Front, Perang Gaza Buat Tel Aviv Tekor

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria berjalan di depan poster rudal yang ditembakkan dengan latar bendera Iran, di ibu kota Teheran.

Pernyataan ini mengindikasikan, Iran akan menggunakan cara senyap ala operasi intelijen di Tel Aviv, persis seperti Israel beraksi di Teheran yang berujung pada terbunuhnya Haniyeh.

Cara ini perlu waktu set-up yang tidak sebentar, alasan kenapa pembalasan Iran ke Israel tidak juga terlaksana.

Pejabat tersebut menekankan, Irak dan kelompok Poros Perlawanan akan berkontribusi pada tindakan pembalasan sebagai respons terhadap pembunuhan yang ditargetkan terhadap Haniyeh dan Fuad Shukr, seorang tokoh senior gerakan Perlawanan Lebanon Hizbullah yang terbunuh di pinggiran Beirut pada tanggal 30 Juli.

“Irak berusaha untuk tidak menjadi medan perang, namun musuh ingin memaksakan hal tersebut,” kata Asadi.

Dia menambahkan, “Perlawanan akan berpartisipasi dalam menanggapi pembunuhan Ismail Haniyeh dan Martir Shukr,” karena “Perlawanan Irak adalah bagian dari Poros Perlawanan di wilayah tersebut.”

Di bagian lain wawancaranya, ketua dewan politik Gerakan al-Nujaba mengecam kehadiran pasukan pendudukan asing, tidak terkecuali Amerika Serikat, di negara Arab tersebut.

Mulai Diolok-olok dengan Kartun

Satu di antara konsekuensi lamanya pembalasan Iran ke Israel adalah olok-olok dan ejekan.

Di media sosial muncul kartun-kartun berisi sindiran kepada Iran yang belum juga melancarkan serangan besar ke Israel.

Sebelumnya, Iran sudah bersumpah akan menyerang Israel setelah negara Zionis itu membunuh Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.

The Times of Israel melaporkan bahwa surat kabar Arwas dari Al Jazair menerbitkan kartun sindiran.

Kartun itu memperlihatkan ulama Iran melemparkan pesawat kertas.

Pada kartun itu terdapat keterangan “Setiap orang menunggu reaksi Iran setelah pembunuhan syuhada Haniyeh".

Seorang guru dan dosen Arab bernama Idit Bar menyebut kartun itu menggambarkan Iran sebagai “paper tiger” atau semacam “macam ompong”.

Sementara itu, seorang ilustrator bernama Emad Hajjaj menggambar dua kartun mengenai ancaman serangan Iran.

Hajjah dikenal rutin mengirimkan kartun di surat kabar Al-Araby Al-Jadeed yang dimiliki Qatar.

Kartun pertama memperlihatkan tank Iran yang membawa peluncur rudal besar. Namun, ujung peluncur itu pada akhirnya hanya menjadi drone kecil yang membawa miniatur roket.

Kartun sindiran untuk Iran.

Kartun kedua berjudul “Joint Arab Deterrence”. Judul itu merujuk kepada koalisi regional yang dibentuk bulan April lalu untuk menangkis rudal yang ditembakkan Iran ke Israel.

Dalam kartun itu tampak ada dua pria Arab yang mengenakan penutup kepala. Mereka berusaha menangkap rudal Iran dengan jaring ikan.

Baca juga: Menjelang Serangan Iran ke Israel, Bank-Bank Iran Dihantam Serangan Siber, Uang Tak Bisa Diambil

Bar mengatakan kartun itu mengkritik rezim-rezim Arab yang dianggap membela Israel, bukannya bergabung dengan Iran dalam serangannya ke Israel.

Kartun sindiran untuk Iran.

Sebagai contoh, Yordania menangkis drone yang diluncurkan Iran ke Israel. Yordania mengklaim akan menembak jatuh drone dan rudal apa pun yang mengancam keselamatan warganya.

Kartunis Kurdish Suriah bernama Yaser Ahmad juga menerbitkan kartun yang mengejek Iran yang belum melancarkan serangan.

Dalam salah satu kartunnya, Ahmad memperlihatkan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei akan menyalakan sumbu sangat panjang yang berujung pada roket.

Ada keterangan “Balasan Iran” dalam kartun itu yang menyiratkan bahwa serangan Iran masih lama dilancarkan.

Kartun sindiran untuk Iran.

(oln/khbrn/MNA/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini