TRIBUNNEWS.COM - Salah satu fasilitas milik Garda Revolusi Iran mengalami kebocoran gas pada Rabu (28/8/2024).
Fasilitas Garda Revolusi Iran ini terletak di provinsi Isfahan.
Insiden ini menewaskan dua perwira Garda Revolusi Iran.
Garda Provinsi Isfahan mengidentifikasi dua korban tewas sebagai Kapten Mojtaba Nazari dan Letnan Kolonel Mokhtar Morshedi.
Sementara korban luka segera dilarikan di rumah sakit.
"Kebocoran terjadi Rabu malam di sebuah bengkel milik penjaga di provinsi Isfahan dan orang-orang yang terluka dipindahkan ke rumah sakit untuk perawatan," lapor televisi pemerintah Iran pada Kamis (29/8/2024), dikutip dari BostonGlobe.
Namun, mereka tidak memberikan lebih lanjut terkait kegiatan apa yang sedang berlangsung di bengkel yang terkena dampak insiden tersebut.
Pihak berwenang Iran biasanya hanya memberikan rincian kerangka dari insiden tersebut.
Sebelumnya, kantor berita resmi IRNA melaporkan kebocoran gas ini menewaskan satu orang tewas dan 10 lainnya terluka.
Meski tidak memberi informasi terkait penyebab insiden ini, Kantor Berita Fars yang berafiliasi dengan IRGC membuat laporan di X menggunakan tagar #Israel.
Tagar tersebut kemudian dihapus dari situs web kantor berita tersebut.
Baca juga: IRGC: Serangan Balasan Iran ke Israel Butuh Waktu Lama demi Respons Akurat
Ini menimbulkan kecurigaan, pasalnya tagar tersebut mungkin mengisyaratkan adanya tindakan sabotase, mungkin oleh musuh bebuyutan Teheran.
Sementara itu, Isfahan merupakan lokasi beberapa pangkalan militer penting dan Pusat Penelitian Industri Penerbangan Shahed, yang memproduksi pesawat nirawak Shahed-136.
Kota ini juga merupakan lokasi situs yang terkait dengan program nuklir Iran, seperti situs pengayaan Natanz bawah tanahnya.