TRIBUNNEWS.COM, BANGLADESH - Mayat seorang jurnalis wanita berusia 32 tahun ditemukan di sebuah danau di Bangladesh pada Rabu (29/8/2024) menurut laporan media setempat.
Diidentifikasi jasad itu sebagai Sarah Rahanuma.
Dia adalah editor ruang redaksi sebuah saluran berita berbahasa Bengali di Bangladesh.
Jasad Rahanuma ditemukan mengapung di Danau Hatirjheel, Dhaka, Rabu dini hari.
Seorang pejalan kaki yang melihatnya dalam kondisi seperti itu, menarik jasadnya dari danau dan membawanya ke Rumah Sakit Dhaka Medical College (DMCH).
Namun, dokter menyatakan ia meninggal saat tiba di sana sekitar pukul 2 pagi (waktu setempat).
Inspektur Bachchu Mia, yang bertanggung jawab atas pos polisi rumah sakit, mengonfirmasi penemuan jasadnya.
Sebelum meninggal, sehari sebelumnya Rahanuma mengunggah dua status aneh di profil Facebook-nya pada Selasa malam.
Satu unggahan pada pukul 10.24 malam.
Dan satu lagi pada pukul 10.36 malam.
Pada unggahan kedua, ia menandai Fahim Faysal.
Posting pertama dalam bahasa Bengali.
"Lebih baik mati daripada menjalani kehidupan yang sesuai dengan kematian," tulisnya.
Postingan kedua berisi foto dirinya dan Faysal yang mengenakan bandana berbendera Bangladesh.
Lokasi postingan menunjukkan dia berada Universitas Dhaka.
"Senang sekali punya teman sepertimu. Semoga Tuhan selalu memberkahimu. Semoga kamu segera mewujudkan semua impianmu. Aku tahu kita punya banyak rencana bersama. Maaf, rencana kita tidak bisa terwujud. Semoga Tuhan memberkahimu dalam setiap aspek kehidupanmu," tulisnya.
Sekitar satu jam kemudian, pada pukul 11.25 malam, ada satu komentar dari Fahim Faysal, yang memohon kepada Rahanuma agar tidak melakukan apa pun pada dirinya sendiri.
"Kamu sahabat terbaik yang pernah kutemui, jangan hancurkan persahabatan ini! Jangan menyakiti dirimu sendiri," tulis komentar tersebut.
Polisi mengatakan bahwa penyelidikan akan dilakukan untuk memastikan penyebab kematiannya.
Sementara itu, Inspektur Bachchu Mia mengatakan bahwa jenazah jurnalis tersebut telah disimpan di kamar mayat DMCH, The Dhaka Tribune melaporkan.
Meskipun belum ada alasan konkret di balik kematian Sarah Rahanuma yang mengemuka, putra Perdana Menteri Bangladesh yang digulingkan Sheikh Hasina, Sajeeb Wazed, menyebutnya sebagai "serangan brutal lainnya" terhadap kebebasan berekspresi di negara tersebut.
"Editor ruang berita Rahmuna Sara Gazi TV ditemukan tewas. Jasadnya ditemukan di Danau Hatirjheel di kota Dhaka. Ini adalah serangan brutal lainnya terhadap kebebasan berekspresi di Bangladesh. Gazi TV adalah saluran berita sekuler yang dimiliki oleh Golam Dastagir Gazi yang baru-baru ini ditangkap," cuitnya.
Laporan media lokal, mengutip suami Rahanuma, Sayed Shuvro, mengatakan bahwa pada hari kejadian, dia tidak pulang kerja pada malam hari.
Dia diberi tahu sekitar pukul 3 pagi bahwa Rahanuma telah melompat ke Danau Hatirjheel, demikian dilaporkan Somoy News.
Shuvro lebih lanjut menyatakan bahwa Rahanuma telah lama ingin berpisah dengannya.
Pasangan itu telah berencana untuk mengunjungi kantor Kazi untuk menyelesaikan perceraian mereka tetapi karena situasi terkini di Bangladesh setelah kerusuhan, mereka gagal melakukannya.
Sumber: India Today