TRIBUNNEWS.COM - Anak-anak yang terdampak perang di Gaza, mencurahkan apa yang mereka rasakan melalui sebuah gambar.
Organisasi medis Doctors Without Borders, melalui media sosialnya membagikan coretan yang digambar oleh anak-anak di Gaza.
Mengutip PressTV, anak-anak itu sedang menerima konseling kesehatan mental di sebuah klinik di Al-Mawasi.
Al-Mawasi adalah kota pesisir di Jalur Gaza bagian selatan, sebelah barat kota Khan Yunis.
Meskipun ditetapkan sebagai sebagai "zona aman" oleh rezim Israel, kota tersebut terus-menerus dibombardir.
Gambar-gambar yang dibuat anak-anak tersebut, memperlihatkan pemandangan Gaza sebelum dan sesudah atau saat perang.
Dalam satu gambar, terlihat gedung-gedung serta mobil yang berwarna-warni.
Di gambar itu terlihat ada anak-anak yang bermain bola di taman.
Tetapi dalam gambar lainnya, terlihat gedung dan rumah yang hancur dihujani rudal berlogo "Bintang Daud" Israel.
Coretan "orang-orang" yang di lukisan sebelumnya terlihat berdiri dan bermain, kini terlihat terkapar dengan tinta merah di bawahnya.
Di gambar ketiga, pemandangan kota jadi serba berwarna abu-abu, oranye dan merah, yang menandakan "kerusakan," api," dan "darah," ungkap Doctors Without Borders.
Baca juga: Kelompok HAM: Israel Secara Sistematis Gunakan Anak-anak Gaza sebagai Tameng
Serangan Israel di Jalur Gaza seringkali menyasar warga sipil.
Dilansir Al Jazeera, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina di Jalur Gaza dalam 320 hari sejak 7 Oktober.
Ini termasuk hampir 17.000 anak-anak, atau 2,6 persen dari semua anak di Gaza yang kini telah meninggal.