Sergapan Qassam Tewaskan 4 IDF Termasuk Wanita Prajurit Saat Israel Klaim 4 Batalyon Hamas Hancur
TRIBUNNEWS.COM - Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, seolah menjawab klaim Pasukan Pendudukan Israel (IDF) yang menyatakan kalau kekuatan milisi perlawanan Palestina di Rafah, Gaza Selatan sudah dihancurkan.
Jawaban Al Qassam itu tergambar dari pengumuman yang dikeluarkan IDF, Rabu (18/9/2024) yang menyatakan tewasnya empat tentara IDF dan beberapa lainnya luka parah selama pertempuran dengan perlawanan Palestina di Jalur Gaza selatan.
Baca juga: Pakar Militer: Israel Kepedean Habisi Hamas Setahun Lagi, Qassam Olah Ulang 9 Ton Bom Tak Meledak
Di antara yang tewas adalah Sersan Staf Agman Naim, tentara wanita Israel pertama yang tewas selama invasi darat di Jalur Gaza.
Menurut penyelidikan awal oleh IDF, keempatnya disergap setelah memasuki gedung yang dipasangi jebakan di lingkungan Tel Sultan di Rafah.
Pernyataan tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut.
Tiga tentara lainnya terluka parah dalam insiden yang sama, dan dua lainnya terluka sedang – pernyataan IDF tersebut menambahkan.
Tampar Klaim Israel
Hal ini menambah jumlah korban tewas pasukan "Israel" dalam invasi darat ke Jalur Gaza – yang berlangsung sejak 27 Oktober 2023 – menjadi 348 personel.
Minggu lalu, IDF mengklaim kalau Brigade Rafah Al Qassam dari sayap militer Hamas telah dihancurkan setelah merebut kendali operasional penuh atas seluruh wilayah perkotaan.
Penyergapan ini membuktikan kalau klaim IDF itu salah besar.
Brigadir Jenderal Itzik Cohen mengatakan kepada wartawan minggu lalu bahwa sedikitnya 2.308 pejuang telah tewas oleh IOF, lebih lanjut mengklaim bahwa lebih dari 13 kilometer terowongan telah dihancurkan.
"Brigade Rafah telah dikalahkan... Empat batalyon mereka telah dihancurkan, dan kami telah menyelesaikan kendali operasional atas seluruh wilayah perkotaan," kata Cohen saat itu.
Operasi Penyergapan Kompleks
Sebelumnya, Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas, pada Minggu (15/9/2024) mengaku bertanggung jawab atas operasi penyerangan kompleks di sebelah timur Rafah, yang mengakibatkan sejumlah tentara Israel (IDF) tewas atau terluka.