Namun, pihak lain mendukung strategi Netanyahu untuk mempertahankan tekanan militer tanpa henti terhadap Hamas, yang serangannya pada 7 Oktober ke Israel memicu perang.
Mereka mengatakan hal itu pada akhirnya akan memaksa para militan untuk menyerah pada tuntutan Israel, yang berpotensi menghasilkan penyelamatan yang lebih berhasil dan pada akhirnya memusnahkan kelompok tersebut.
Diberitakan AP News, serikat pekerja terbesar di Israel, Histadrut, menyerukan pemogokan umum pada hari Senin, yang pertama sejak dimulainya perang.
Tujuannya adalah untuk menutup atau mengganggu sektor-sektor utama ekonomi, termasuk perbankan, perawatan kesehatan, dan bandara utama negara itu.
Maskapai penerbangan di bandara internasional utama Israel, Ben-Gurion, menghentikan penerbangan berangkat antara pukul 8.00 dan 10.00 pagi waktu setempat.
Penerbangan tersebut berangkat lebih awal atau sedikit tertunda, dan penumpang terlihat mengantre di konter check-in meskipun gangguannya terbatas.
Penerbangan yang datang terus berlanjut seperti biasa selama waktu itu, menurut Otoritas Bandara Israel.
Bank, beberapa mal besar, dan kantor pemerintah ditutup karena pemogokan, serta transportasi umum dibatasi.
Baca juga: Mogok Kerja Nasional Lumpuhkan Perekonomian Israel, Massa Marah Mau Goyang Netanyahu
Kota-kota di wilayah tengah Israel yang padat penduduk, termasuk Tel Aviv, turut serta dalam pemogokan, yang mengakibatkan jam sekolah dipersingkat dan tempat penitipan anak umum serta taman kanak-kanak dibatalkan.
Akan tetapi, banyak kotamadya, termasuk Yerusalem, tidak berpartisipasi dalam aksi mogok tersebut.
Media Israel melaporkan bahwa negara tersebut mengajukan banding ke pengadilan ketenagakerjaan untuk membatalkan aksi mogok tersebut, dengan mengatakan bahwa aksi tersebut bermotif politik.
Sementara, Netanyahu telah menjanjikan “kemenangan total” atas Hamas dan menyalahkan Hamas atas kegagalan negosiasi.
Israel mengatakan Hamas membunuh keenam sandera itu sesaat sebelum pasukan Israel tiba di terowongan tempat mereka ditawan.
Tiga dari mereka, termasuk seorang warga Israel-Amerika, dilaporkan dijadwalkan dibebaskan pada tahap pertama usulan gencatan senjata yang dibahas pada bulan Juli.
Baca juga: Warga Israel Tuding Netanyahu Buat Pemerintahan Maut, Setengah Juta Orang Akan Berdemo & Mogok