Netanyahu Sebut Penangguhan Senjata Inggris untuk Israel Sebagai Hal yang Memalukan
TRIBUNNEWS.COM- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyebut penangguhan senjata Inggris untuk Israel sebagai hal yang memalukan.
Pendudukan Israel menyatakan ketidaksetujuan yang kuat terhadap keputusan terbaru pemerintah Inggris untuk menangguhkan 30 dari 250 lisensi ekspor senjata ke negara tersebut, Middle East Eye (MEE) melaporkan .
Penangguhan tersebut, yang diumumkan pada hari Senin, memicu keretakan diplomatik yang signifikan, dengan para pemimpin Israel mengecam tindakan tersebut sebagai memalukan dan merugikan Israel saat perang melawan Hamas di Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak berbasa-basi, menyebut keputusan Inggris sebagai tindakan memalukan.
"Israel akan menang melawan Hamas dengan atau tanpa senjata Inggris," ungkapnya.
Kecaman Netanyahu disuarakan oleh Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, yang memperingatkan bahwa penangguhan tersebut “mengirimkan pesan yang sangat bermasalah kepada Hamas dan Iran.”
Pejabat senior pemerintah lainnya dilaporkan menyebut tindakan tersebut menyedihkan dan tidak peka.
Mereka berpendapat bahwa penangguhan tersebut tidak hanya membebani hubungan antara Israel dan Inggris tetapi juga berisiko merusak kerja sama keamanan antara kedua negara.
Bentrokan diplomatik ini semakin diperburuk oleh laporan bahwa Netanyahu menolak bertemu dengan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy selama kunjungannya ke Israel pada pertengahan Agustus.
Penolakan tersebut menyusul keputusan Inggris untuk mencabut keberatannya terhadap surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terhadap para pemimpin Israel.
SUMBER: ROYA NEWS