Pihak administrasi penjara tidak mengizinkan tahanan perempuan dari Tepi Barat untuk bercampur dengan tahanan dari Gaza, kecuali pada kesempatan yang sangat jarang terjadi.
Mereka hanya akan menghabiskan waktu bersama sebentar selama setengah jam mereka diperbolehkan berada di halaman penjara.
Tahun Tersulit Buat Warga Tepi Barat
Organisasi hak asasi manusia terus-menerus mengungkap kengerian kebijakan Israel, termasuk penangkapan perempuan Palestina dan pelanggaran hak-hak paling dasar mereka, menjadikan tahun ini sebagai tahun tersulit yang pernah mereka hadapi.
Amani al-Sarahneh, juru bicara media Masyarakat Tahanan Palestina, memberi tahu kita bahwa “Israel” secara sistematis meningkatkan operasi penangkapannya terhadap perempuan Palestina setelah tanggal 7 Oktober dan tidak mengecualikan anak di bawah umur.
Hal ini termasuk menyandera perempuan untuk menekan anggota keluarganya agar menyerah. Pelecehan seksual dilakukan terhadap tahanan perempuan, termasuk pelecehan, penggeledahan, dan ancaman pemerkosaan.
“Saat ini, tahanan perempuan dikenakan kebijakan kelaparan: Mereka tidak mendapatkan makanan tambahan yang dijual di kantin dan perawatan medis,” tambahnya.
Situasi kepadatan yang disebabkan oleh administrasi penjara juga memberikan beban berat pada tahanan perempuan. Kebijakan ini telah menyebabkan banyak kondisi penahanan yang tragis:
Mereka kadang-kadang terpaksa tidur di lantai, menderita kekurangan pakaian dan selimut, dan menanggung penyediaan air kotor dan tidak dapat diminum yang sengaja disediakan oleh administrasi penjara.
Sumber: Almayadeen