News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bencana kelaparan melanda Afghanistan, 3,2 juta bayi alami malnutrisi akut - 'Ini seperti kiamat'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bencana kelaparan melanda Afghanistan, 3,2 juta bayi alami malnutrisi akut - 'Ini seperti kiamat'

Nasiba telah kehilangan tiga orang anak.

“Suami saya adalah seorang buruh. Saat dia mendapat pekerjaan, kami makan.”

Dr Ghani telah memberi tahu kami bahwa Asma bisa mengalami serangan jantung kapan saja. Kurang dari satu jam setelah kami meninggalkan ruangan, Asma meninggal.

Sebanyak 700 anak meninggal dunia dalam enam bulan terakhir di rumah sakit tersebut. Itu berarti lebih dari tiga anak meninggal setiap harinya, kata Departemen Kesehatan Masyarakat Taliban di Nangarhar kepada kami.

Jumlahnya mengejutkan, namun akan ada lebih banyak yang meninggal dunia kalau fasilitas kesehatan ini tidak diupayakan tetap beroperasi dengan pendanaan Bank Dunia dan Unicef.

Hingga Agustus 2021, dana internasional yang diberikan langsung kepada pemerintahan sebelumnya dapat mendanai hampir semua layanan kesehatan publik di Afghanistan.

Ketika Taliban mengambil alih, dana tersebut dihentikan karena sanksi internasional terhadap mereka.

Ini menyebabkan pelayanan kesehatan kolaps. Berbagai lembaga turun tangan untuk menyediakan bantuan tanggap darurat sementara.

Itu hanyalah solusi sementara. Saat ini, perhatian dunia teralihkan oleh banyak hal dan pendanaan untuk Afghanistan telah menyusut.

Sementara itu, kebijakan pemerintah Taliban, khususnya yang membatasi perempuan, membuat para donor ragu-ragu memberikan dana bantuan.

“Kami mewarisi masalah kemiskinan dan kekurangan gizi, yang memburuk karena bencana alam seperti banjir dan perubahan iklim. Komunitas internasional harus meningkatkan bantuan kemanusiaan, mereka tidak boleh mengaitkannya dengan masalah politik dan internal,” ujar wakil juru bicara pemerintah Taliban, Hamdullah Fitrat.

Selama tiga tahun terakhir, kami telah mengunjungi puluhan fasilitas kesehatan di negara ini.

Kami menyaksikan situasinya memburuk dengan cepat. Dalam setiap kunjungan ke rumah sakit, kami melihat anak-anak yang sekarat.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini