Air banjir telah menggenangi desa-desa di pinggiran Hanoi, lapor penyiar negara VTV.
Pihak berwenang telah mengevakuasi penduduk dari sana.
Evakuasi juga dilakukan dari daerah rawan banjir di provinsi Bac Giang, di mana topan dan banjir telah menyebabkan kerusakan yang diperkirakan bernilai 300 miliar dong.
Lebih dari 4.600 tentara telah dikerahkan di provinsi tersebut untuk mendukung evakuasi dan membantu korban banjir.
Provinsi Lao Cai melaporkan jumlah korban tertinggi dengan 19 orang tewas dan 11 orang hilang, sebagian besar akibat tanah longsor, menurut badan penanggulangan bencana.
Banjir juga telah menggenangi 148.600 hektar atau hampir 7 persen sawah di Vietnam utara dan 26.100 hektar tanaman komersial, serta merusak hampir 50.000 rumah di Vietnam utara, menurut badan tersebut.
Mengenal Topan Yagi
Mengutip iflscience.com, Topan Yagi menjadi salah satu topan paling dahsyat yang pernah melanda Vietnam, yang telah mengakibatkan kematian dan kehancuran.
Topan Yagi tidak hanya menerjang Vietnam tetapi juga Filipina, Hong Kong, Makau, dan daratan Tiongkok.
Topan Yagi adalah badai ke-11 yang diberi nama pada musim topan tahun ini, yang dimulai pada akhir Mei.
Sejauh ini, Topan Yagi adalah satu-satunya topan yang dikategorikan sebagai "topan dahsyat" oleh Badan Meteorologi Jepang.
Badan-badan meteorologi menyaksikan badai yang semakin kuat sekitar tanggal 3 September.
Baca juga: Topan Shanshan Hantam Jepang, Penerbangan dan Kereta Api Dibatalkan, Ribuan Warga Dievakuasi
Suhu laut yang hangat menyebabkan siklon tropis tersebut semakin kuat dan merusak.
Pengukuran menunjukkan bahwa pada tanggal 5 September, badai tersebut memiliki angin berkelanjutan selama satu menit dengan kecepatan 260 kilometer per jam.
Kecepatan tersebut menempatkannya sebagai topan kategori 5, yang juga dikenal sebagai topan super.
Yagi merupakan topan kategori 5 keempat yang pernah terjadi di Laut Cina Selatan, setelah Pamela pada tahun 1954, Rammasun pada tahun 2014, dan Rai pada tahun 2021.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)