TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan dan Keamanan Israel mendesak Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, menggelontorkan dana tambahan untuk membangun 5.000 sel penjara.
Permintaan tersebut diajukan Menteri Pertahanan dan Keamanan Israel, Itamar Ben-Gvir, dalam sebuah pertemuan di kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Rabu (11/9/2024).
Dalam keterangan resminya, Ben-Gvir meminta Netanyahu untuk menambah anggaran guna merealisasikan rencana pembangunan 5.000 sel penjara baru.
Adapun proyek ini digagas Ben-Gvir setelah fasilitas-fasilitas penahanan mengalami lonjakan tawanan asal Palestina hingga Israel mengalami kekurangan sel tahanan.
“Kami meminta anggaran khusus untuk membangun 5.000 sel penjara tambahan akibat meningkatnya jumlah warga Palestina di tahanan Israel,” jelas Ben-Gvir, dikutip dari Anadolu.
Pada April, Dinas Penjara dan Kementerian Keamanan Nasional mengatakan bahwa kapasitas penahanan yang ditetapkan untuk tahanan Palestina di penjara-penjara Israel adalah 14.500 orang, sementara jumlah tahanan yang sebenarnya melebihi 21.000 orang.
Akibat kondisi yang memburuk, tentara IDF terpaksa membatalkan sekitar 20 operasi penangkapan aktivis Palestina di Tepi Barat.
“Tentara Israel dan Shin Bet (otoritas keamanan umum) terpaksa membatalkan sekitar 20 operasi penangkapan yang direncanakan pekan ini karena kurangnya ruang di penjara,” kata Media Penyiaran Publik Israel.
Menteri Israel Adu Mulut
Namun usulan pendanaan baru untuk bangunan 5.000 penjara tambahan ditentang oleh Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich.
Keduanya saling adu mulut, konfrontasi kian meningkat menjadi pertengkaran verbal hingga membuat pemerintahan Netanyahu pecah jadi dua kubu.
Baca juga: 8 Tahanan Palestina Mengaku Disiksa di Penjara Israel, Hamas: Penyiksaan Biadab, IDF Tak Punya Hati
Menurut Menkeu Smotrich tambahan dana untuk bangun 5.000 sel penjara bukanlah solusi.
Mengingat saat ini kondisi perekonomian Israel tengah menghadapi ancaman akibat pembengkakan biaya perang.
“Apakah Anda serius? Kami telah membangun 3.000 ruang tahanan, lebih banyak dari yang dicapai oleh Dinas Penjara selama bertahun-tahun,” tegas Smotrich.
“Apakah Anda mengharapkan kami untuk membawa tahanan ke rumah kami?". Anda harus memanfaatkan uang yang tidak terpakai,” imbuhnya.
Merespon pernyataan Smotrich, Ben-Gvir juga mengatakan bahwa meskipun lebih banyak penjara sudah dalam proses pembangunan, namun sangat mungkin penjara tersebut akan penuh lantaran jumlah teroris makin bertambah.
“Meskipun lebih banyak penjara sudah dalam proses pembangunan, sangat mungkin bahwa bahkan setelah penjara tambahan akan mengalami kelebihan kapasitas akibat banyaknya teroris,” ungkap Ben-Gvir.
Sementara itu Ketika kedua menteri ekstremis itu terus berselisih secara verbal, Netanyahu menegaskan bahwa pihaknya hanya akan menyetujui pembangunan 470 sel penjara baru dengan biaya 40 juta shekel atau 10,4 juta dolar AS.
Ben-Gvir: Hukuman Mati adalah Solusi
Di tengah ketegangan perang dingin imbas rencana pembangunan penjara baru, Ben-Gvir secara mengejutkan menawarkan usulan untuk memberlakukan hukuman mati bagi tahanan Palestina.
Menurutnya hukuman mati bagi tahanan Palestina akan menjadi solusi yang jauh lebih sederhana untuk mengatasi kelebihan kapasitas di penjara Israel.
"Saya telah mengusulkan solusi yang jauh lebih sederhana, yaitu memberlakukan hukuman mati bagi teroris, yang akan menyelesaikan masalah kepadatan penghuni," kata Ben-Gvir, mengutip Palestine Chronicle.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)