News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Kepala Intelijen Israel Mengundurkan Diri, Akui Gagal Cegah Serangan Hamas 7 Oktober

Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komandan Unit 8200 IDF, Brigjen Yossi Sariel. Kepala unit intelijen elit Israel akan mengundurkan diri karena kegagalan mencegah serangan Hamas.

TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel mengatakan, kepala unit intelijen elit akan mengundurkan diri karena kegagalan mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.

Komandan Unit 8200 IDF, Brigjen Yossi Sariel, memberitahu atasan dan bawahannya pada Kamis (12/9/2024) bahwa ia bermaksud mengundurkan diri dari jabatannya.

Hal ini dilakukan Yossi Sariel hampir setahun setelah badan intelijen Israel gagal mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober.

“Komandan unit 8200, (Brigadir Jenderal) Yossi Sariel, telah memberi tahu komandan dan bawahannya tentang niatnya untuk mengakhiri jabatannya,” kata militer dalam sebuah pernyataan, Kamis, dilansir Arab News.

“Perwira itu akan mengakhiri perannya dalam waktu dekat," lanjut militer Israel.

Surat Yossi Sariel

Diberitakan The Guardian, dalam surat empat halaman yang emosional kepada staf, Yossi Sariel mengatakan:

“Saya tidak memenuhi tugas yang saya harapkan dari diri saya sendiri, seperti yang diharapkan dari bawahan dan komandan saya, dan seperti yang diharapkan dari saya oleh warga negara yang sangat saya cintai.”

“Tanggung jawab atas peran 8200 dalam kegagalan intelijen dan operasional sepenuhnya berada di pundak saya.”

Adapun Yossi Sariel adalah pejabat senior pertahanan dan keamanan Israel terbaru yang mengumumkan pengunduran diri mereka terkait kegagalan atas serangan tahun lalu di Israel selatan.

Ketika itu, militan Palestina menewaskan hampir 1.200 orang dan menculik sekitar 240 orang.

Baca juga: Israel Mengaku Kalahkan Brigade Rafah Hamas, Temukan 203 Terowongan Unik yang Saling Terhubung

Setelah penyerangan tersebut, Unit 8200 – dan pimpinan Sariel atas unit militer yang pernah dibanggakan itu – berada di bawah pengawasan ketat atas perannya dalam apa yang secara luas dianggap sebagai salah satu kegagalan terbesar komunitas intelijen Israel.

Identitas Sariel sebagai komandan Unit 8200 – yang setara dengan Badan Keamanan Nasional AS atau GCHQ di Inggris – sebelumnya merupakan rahasia yang dijaga ketat di Israel.

Namun, pada April 2024, The Guardian mengungkapkan bagaimana kepala mata-mata itu membiarkan identitasnya terekspos secara online selama beberapa tahun.

Sebagai informasi, Unit 8200 yang bergengsi dan rahasia bertugas menguraikan dan menganalisis intersepsi dan sinyal intelijen lainnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini