News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Paus Fransiskus Mengecam Kematian Anak-anak Gaza Akibat Pemboman Israel

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paus Fransiskus dan Presiden Indonesia Joko Widodo (tidak terlihat) menghadiri pertemuan dengan otoritas Indonesia, masyarakat sipil, dan korps diplomatik di Istana Kepresidenan di Jakarta pada tanggal 4 September 2024.

Sebuah media kecil Prancis melaporkan bahwa Paus akan menghadiri upacara pembukaan kembali katedral yang direncanakan pada 8 Desember, lima tahun setelah kebakaran yang dahsyat.

Paus juga mengatakan pada hari Jumat bahwa ia masih mempertimbangkan apakah akan bepergian tahun ini ke Argentina, negara asalnya.

"Saya ingin pergi," kata Fransiskus, yang merupakan paus pertama dari Benua Amerika dan sebelum menjadi Paus menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires.

"Namun, belum diputuskan. Ada beberapa hal yang harus diselesaikan terlebih dahulu."

Paus mengatakan bahwa jika ia pergi ke Argentina, ia ingin singgah di Kepulauan Canary, wilayah otonomi Spanyol di lepas pantai Afrika barat laut, dalam perjalanan dari Roma.

Wilayah ini telah menjadi tujuan yang semakin populer bagi para migran yang berani menyeberangi Atlantik untuk mencoba mencapai Eropa.

Kepedulian terhadap para migran telah menjadi tema utama selama 11 tahun masa kepausan Fransiskus. Ia melakukan kunjungan pertamanya sebagai paus ke Pulau Lampedusa di Italia, dan juga menghadapi gelombang migran.

"Ada situasi di sana dengan para migran, yang datang melalui laut," katanya tentang Kepulauan Canary.

"Dan saya ingin dekat dengan pemerintah dan rakyat."

Fransiskus juga ditanya tentang pelecehan seksual oleh pendeta Katolik, dan kasus seorang pendeta Prancis, yang dikenal sebagai Abbe Pierre, yang telah lama dipuji karena karyanya terhadap para tunawisma tetapi kemudian terungkap telah dituduh melakukan kekerasan seksual terhadap sedikitnya tujuh wanita.

Ia meninggal pada tahun 2007.

Organisasi yang didirikan Pierre, Emmaus, mengungkapkan 17 kesaksian tambahan terhadap mendiang pendeta tersebut pada 6 September.

Paus mengatakan dia tidak tahu kapan Vatikan pertama kali mengetahui tuduhan tersebut. "Tentu saja, setelah kematiannya, tentu saja," kata Fransiskus.

"Tetapi sebelum (kematiannya), saya tidak tahu."

Sumber: Reuters

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini