News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Yahya Sinwar Kirim Surat ke Nasrallah, Bahas Peran Hizbullah Dukung Hamas Lawan Israel

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Biro Politik Hamas, Yahya Sinwar (kiri) dan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Nasrallah (kanan). --- Yahya Sinwar kirim surat ke Nasrallah dan berterima kasih atas peran Hizbullah dalam Operasi Banjir Al-Aqsa.

TRIBUNNEWS.COM  - Kepala Biro Politik Hamas, Yahya Sinwar, mengirimkan surat kepada Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah.

Yahya Sinwar berterima kasih atas keberanian Hizbullah untuk terlibat Operasi Banjir Al-Aqsa dengan melawan pasukan Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.

"Dengan perasaan tulus dan mulia, kami (Hamas) berterima kasih atas tindakan Hizbullah di garis depan poros perlawanan dalam dukungan dan terlibat pertempuran Banjir Al-Aqsa," tulis Yahya Sinwar dalam surat yang diterbitkan media Hizbullah pada Jumat (13/9/2024).

Yahya Sinwar juga membahas pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas yang tewas dalam ledakan di Teheran, Iran pada 31 Juli lalu, yang kemudian digantikan olehnya pada 6 Agustus 2024.

Ia menuliskan bahwa Hamas menerima pesan belasungkawa dari Hizbullah atas pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran.

“Kami (Hamas) menerima dengan penghargaan dan kebanggaan besar pesan ucapan selamat dan belasungkawa Anda atas kesyahidan rekan Anda, kepala biro politik gerakan (Hamas), Ismail Haniyeh, dan rekan-rekannya," tulisnya.

“Syuhada kami, pemimpin, simbol bangsa dan Palestina, Abu Al-Abd (Haniyeh), bangkit dalam pertempuran Banjir Al-Aqsa, salah satu pertempuran bersejarah paling terhormat dari rakyat Palestina kami, menegaskan darah para pemimpin dan mujahidin kami tidak lebih berharga dari darah rakyat kami," lanjutnya.

“Darah murni dan konvoi para martir yang diberkati ini akan semakin kuat dalam menghadapi pendudukan (Israel) Nazi-Zionis," tambahnya.

Ia menegaskan Hamas akan tetap seperti sebelumnya dan prinsip-prinsip Ismail Haniyeh akan tetap ada.

“Prinsip-prinsip ini berada di garis depan, yaitu persatuan rakyat Palestina dalam memilih jihad dan perlawanan, serta persatuan bangsa," tulisnya.

"Pada intinya adalah keteguhan perlawanan dalam menghadapi Zionis sampai pendudukan (Israel) dikalahkan dan disapu dari tanah kami, dan negara merdeka kami dengan kedaulatan penuh didirikan dengan ibukotanya Yerusalem," tambahnya.

Baca juga: Drone Hizbullah Dianggap Jadi Tantangan Besar bagi Pertahanan Udara Israel, Iron Dome Gagal Deteksi

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah menyatakan bergabung dengan perlawanan membela rakyat Palestina yang menghadapi agresi Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Hizbullah menyerang sasaran militer Israel di perbatasan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki, dari wilayah Lebanon selatan yang merupakan basis militer Hizbullah.

Hizbullah berjanji akan berhenti menyerang perbatasan jika Israel menghentikan serangan militernya di Jalur Gaza.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.188 jiwa dan 95.125 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (12/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel memperkirakan kurang lebih ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini