News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Sebut Amunisi dan Senjata dari Korea Utara Lebih Banyak Digunakan Rusia di Medan Perang

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Uji coba rudal hipersonik Hwasong-8 milik Korea Utara beberapa waktu lalu.

Ukraina secara konsisten melaporkan Rusia menembakkan rudal Pyongyang, termasuk rudal balistik jarak pendek KN-23, di negara yang dilanda perang itu sejak akhir tahun 2023.

Pada bulan Februari, dinas keamanan SBU Kyiv mengatakan Rusia telah menembakkan lebih dari 20 rudal Hwasong-11, yang juga dikenal sebagai KN-23 dan KN-24, ke Ukraina sejak akhir Desember, yang menewaskan sedikitnya dua lusin warga sipil saat itu.

Robert Koepcke, wakil asisten menteri luar negeri AS, mengatakan pada awal September tahun ini bahwa Rusia telah menggunakan sedikitnya 65 rudal Korea Utara di Ukraina.

Namun, ada banyak informasi dan intelijen yang bisa diperoleh dari penempatan rudal Korea Utara oleh Rusia di Ukraina.

Fabian Hinz, seorang peneliti di lembaga pemikir Institut Internasional untuk Studi Strategis, mengatakan kepada Newsweek di awal tahun.

Program senjata Pyongyang (sebutan Korea Utara) diselimuti kerahasiaan, kata Hinz, yang berarti penggunaan rudalnya di Ukraina dapat mengungkapkan rincian berharga tentang akurasinya, cara rudal itu melaju, dan cara rudal itu bertahan dalam kondisi pertempuran.

Budanov juga merujuk pada kampanye serangan Kyiv (Ukrain) terhadap target di seberang perbatasan, termasuk fasilitas militer seperti pangkalan udara yang menampung pesawat yang digunakan Moskow untuk menyerang wilayah Ukraina.

Otoritas Kremlin melaporkan serangan pesawat nirawak yang sering terjadi di wilayah perbatasannya, sementara pesawat nirawak Ukraina juga telah mencapai target utama yang jaraknya ratusan mil jauhnya di Rusia.

Kyiv juga telah melancarkan serangan mendadak ke wilayah Kursk Rusia selama lebih dari lima minggu, dan Moskow belum mampu sepenuhnya mencabut cengkeraman tetangga baratnya terhadap sejumlah pemukiman di daerah tersebut.

"Keyakinan masyarakat bahwa mereka tinggal di negara yang aman telah hancur. Itulah pencapaian utama dari semua serangan besar ini," kata Budanov.

Kyiv tidak diizinkan menggunakan senjata jarak jauh Barat untuk melakukan serangan mendalam, sebuah kebijakan yang membuat pejabat Ukraina kecewa.

Sinyal dari AS dan Inggris dalam beberapa hari terakhir mengindikasikan pembatasan ini mungkin akan dicabut. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini