Menurut laporan Metro, skema seks di tempat kerja hanyalah satu diantara banyak tuntutan yang diajukan Kremlin untuk mendorong orang memiliki lebih banyak bayi.
Upaya Kremlin untuk mendongkrak angka kelahiran yang menurun telah menghasilkan serangkaian tindakan.
Termasuk perempuan berusia antara 18 dan 40 tahun di Moskow diminta untuk menghadiri pemeriksaan kesuburan gratis untuk menilai 'potensi reproduksi' mereka.
Anggota parlemen Tatyana Butskaya, 49, telah menyusun cetak biru bagi para pengusaha untuk memaksa perempuan memiliki bayi.
Wilayah Chelyabinsk menawarkan 8.500 pound untuk siswi di bawah usia 24 tahun untuk kelahiran anak pertama mereka.
Akses terhadap aborsi di seluruh negeri diblokir karena tokoh masyarakat dan tokoh gereja mengklaim tugas perempuan adalah melahirkan dan membesarkan anak-anak dan biaya perceraian telah ditingkatkan untuk mencegah perpisahan.
Politikus Anna Kuznetsova telah mendesak para wanita untuk mulai memiliki anak di usia lebih muda.
Dan merekomendasikan mereka untuk memulainya pada usia 19 atau 20 tahun untuk meningkatkan kemungkinan memiliki anak kembar.
“Memulai pada usia 19 atau 20 tahun memungkinkan keluarga berpotensi memiliki tiga, empat, atau lebih anak,” katanya.
Anggota parlemen Zhanna Ryabtseva menyuarakan sentimen ini dengan mengatakan “Melahirkan, melahirkan, dan melahirkan lagi. Anda harus mulai punya anak di usia 18 tahun.”
Ada spekulasi bahwa Putin ingin warga Rusia meniru contohnya memiliki banyak anak.
Sementara itu, populasi Rusia diproyeksikan turun dari 144 juta saat ini menjadi 130 juta atau lebih rendah pada tahun 2050.
Rusia telah mencatat angka kelahiran terendah dalam 25 tahun pada paruh pertama tahun 2024, menurut data resmi yang dirilis awal bulan ini.
Angka-angka tersebut juga mengungkapkan bahwa pada bulan Juni, angka kelahiran turun di bawah satu lakh untuk pertama kalinya, menandai penurunan yang signifikan.