News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Di balik dualisme kepemimpinan ketua umum Kadin - Mengapa bernuansa politis?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Di balik dualisme kepemimpinan ketua umum Kadin - Mengapa bernuansa politis?

Banyak buruh yang bekerja pada pengusaha ataupun perusahaan yang berada di bawah Kadin Indonesia, termasuk produk-produk yang digunakan masyarakat pada umumnya.

Mengapa terjadi dualisme kepengurusan Kadin dan siapa aktor kuncinya?

Arsjad Rasjid terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia pada Musyawarah Nasional (Munas) ke-8 di Sulawesi Tenggara, untuk periode 2021-2026.

Pengusaha sekaligus Direktur Utama PT Indika Energy Tbk. ini digeser kedudukannya sebagai ketua umum setelah Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) memilih Anindya Bakrie sebagai ketua umum Kadin Indonesia.

Anindya Bakrie mengatakan, “Munaslub ini adalah inisiatif dari Kadin daerah dan juga asosiasi yang bisa disebut anggota luar biasa.”

Putra sulung konglomerat sekaligus politikus Golkar, Aburizal Bakrie, itu mengeklaim kegiatan ini sah sesuai AD/ART.

Sebaliknya, Arsjad bersikukuh penunjukkan Anin sebagai ketua umum Kadin Indonesia versi Munaslub melanggar AD/ART.

"Kegiatan Munaslub atas nama Kadin Indonesia Sabtu, 14 September 2024 di St Regis tidak sah, tidak!" kata Arsjad Rasjid kepada media di Jakarta, Minggu (15/09).

Mengapa Presiden Jokowi ikut merespons?

Kembali lagi ke UU No.1/1987 tentang Kamar Dagang dan Industri, presiden memiliki kedudukan mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) terhadap susunan dan keanggotaan organisasi.

Dengan kata lain, presiden menjadi aktor terakhir dalam mengesahkan siapa yang akan duduk sebagai ketua secara sah.

Namun, dalam keterangan kepada media, Presiden Jokowi memerintahkan agar Kadin Indonesia menyelesaikan masalah internalnya sendiri.

“Ini bukan organisasi politik, ini adalah organisasi pengusaha, sehingga saya minta diselesaikan secara baik-baik di internal Kadin. Jangan nanti bola panasnya disorong ke saya,” ucap Presiden.

Kepala Negara juga menegaskan selama 10 tahun memimpin Indonesia, ia punya hubungan yang baik dengan para ketua dan pengurus Kadin.

“Saya sudah lebih dari sekali menghadiri acara-acara Kadin, baik di masa Pak Suryo Bambang, Pak Rosan Roeslani, Pak Arsjad, Pak Anin, semuanya,” imbuhnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini