"Kami yakin Hizbullah akan merespons secara proporsional terhadap besarnya kejahatan dan penargetan warga sipil, terutama keluarga para pejuang," tutup PIJ.
Brigade Al-Nasser Salah al-Din juga menyampaikan kegeramannya atas "kejahatan biadab terhadap saudara-saudara di Lebanon."
Gerakan itu mencatat, agresi tersebut merupakan upaya putus asa Israel untuk menghentikan amukan Lebanon.
"Kami yakin kemampuan saudara-saudara kami dalam Perlawanan Islam untuk memastikan pembalasan dan menanggapi kejahatan keji itu, serta terus mendukung rakyat Palestina, berapapun pengorbanannya," kata Brigade Al-Nasser Salah al-Din.
Diketahui, ledakan massal pager di Lebanon telah menewaskan sembilan orang, termasuk seorang anak-anak, dikutip dari Anadolu Ajansi.
Sementara, sekitar 2.750 lainnya terluka, termasuk 200 korban kritis, kata Menteri Kesehatan Lebanon, Firas Al-Abiad.
Media Lebanon menyatakan, ribuan pager meledak setelah adanya pelanggaran sistem komunikasi oleh Israel.
Hal ini kemudian dikonfirmasi oleh Hizbullah.
"Sekitar pukul 3:30 siang waktu setempat pada Selasa, 17 September 2024, beberapa perangkat pager yang digunakan oleh berbagai anggota unit dan lembaga Hizbullah meledak," kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.
Hizbullah menyebut Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas ledakan tersebut dan bersumpah akan melakukan "balasan yang adil dari pihak yang tak terduga" terhadap Tel Aviv.
Meski Israel belum memberikan komentar secara langsung, Penasihat dekat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Topas Luk, mengisyaratkan Tel Aviv berada di balik insiden itu.
Hal tersebut ia sampaikan di sebuah postingan di X pada Selasa pagi, namun segera dihapus.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)