Kedua belah pihak telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak konflik Gaza meletus Oktober lalu, yang memicu kekhawatiran akan konflik Timur Tengah yang lebih luas yang dapat menyeret Amerika Serikat dan Iran.
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menuduh Israel mendorong Timur Tengah ke ambang perang regional dengan mengatur eskalasi berbahaya di banyak bidang.
"Hizbullah ingin menghindari perang habis-habisan. Ia masih ingin menghindarinya. Namun mengingat skalanya, dampaknya terhadap keluarga, warga sipil, akan ada tekanan untuk respons yang lebih kuat," kata Mohanad Hage Ali dari Carnegie Middle East Center.
Hizbullah, proksi Iran yang paling kuat di Timur Tengah, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan terus mendukung Hamas di Gaza dan Israel harus menunggu respons atas "pembantaian" pager yang menyebabkan para pejuang dan lainnya berlumuran darah, dirawat di rumah sakit, atau tewas.
Seorang pejabat Hezbollah mengatakan ledakan itu adalah "pelanggaran keamanan terbesar" kelompok itu dalam sejarahnya.
Cuplikan dari rumah sakit yang ditinjau oleh Reuters menunjukkan orang-orang dengan berbagai luka, beberapa di wajah, beberapa dengan jari yang hilang dan luka menganga di pinggul tempat pager kemungkinan dikenakan.
Rencana itu tampaknya telah dibuat selama berbulan-bulan, beberapa sumber mengatakan kepada Reuters. Hal ini terjadi setelah serangkaian pembunuhan komandan dan pemimpin Hizbullah dan Hamas yang dituduhkan kepada Israel sejak dimulainya perang Gaza.
Sumber keamanan senior Lebanon mengatakan kelompok itu telah memesan 5.000 pager dari Gold Apollo, yang menurut beberapa sumber dibawa ke negara itu awal tahun ini.
Pendiri Gold Apollo, Hsu Ching-Kuang, mengatakan pager yang digunakan dalam ledakan itu dibuat oleh sebuah perusahaan di Eropa yang dalam pernyataannya disebut Gold Apollo sebagai BAC.
"Produk itu bukan milik kami. Hanya saja ada merek kami di atasnya," kata Hsu kepada wartawan di kantor perusahaan di kota New Taipei, Taiwan utara, pada hari Rabu.
Alamat yang tertera untuk BAC Consulting di ibu kota Hongaria, Budapest, adalah sebuah gedung berwarna persik di jalan yang sebagian besar merupakan jalan perumahan di pinggiran kota. Nama perusahaan itu tertera di pintu kaca pada selembar kertas A4.
Seseorang di gedung itu yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan BAC Consulting terdaftar di sana tetapi tidak memiliki kantor perwakilan secara fisik.
CEO BAC Consulting, Cristiana Barsony-Arcidiacono, mengatakan di profil LinkedIn-nya bahwa dia telah bekerja sebagai penasihat untuk berbagai organisasi termasuk UNESCO. Dia tidak menanggapi email dari Reuters.
Aktivitas terdaftar BAC sangat luas, mulai dari penerbitan permainan komputer hingga konsultasi TI hingga ekstraksi minyak mentah.