Dilaporkan, beberapa kebakaran terjadi di daerah itu sebagai akibat dari guyuran serangan Hizbullah tersebut.
Sesaat sebelum serangan, sirene meraung-raung tidak hanya di Kiryat Shmona, tetapi juga di pemukiman sekitarnya, termasuk Beit Hillel, HaGoshrim, Tel Hai, Misgav Am, dan Kfar Giladi.
Bunyi sirene disebutkan untuk memperingatkan pemukim Yahudi Israel kalau ada bahaya serangan roket yang masuk.
Israel telah menetapkan status siaga maksimum untuk mengantisipasi tanggapan dari Hizbullah setelah ledakan perangkat pager nirkabel pada hari Selasa, yang mengakibatkan 12 kematian dan lebih dari 2.700 cedera.
Baca juga: Pasukan Israel Tingkatkan Status Siaga Maksimum Pasca-Ledakan Massal Pager Hizbullah
Hizbullah, Kelompok perlawanan Lebanon menyalahkan Israel karena berada di balik serangan itu, tetapi Tel Aviv belum mengaku bertanggung jawab.
Anadolu melaporkan pada Rabu malam kalau ada gelombang serangan kedua dan lebih banyak perangkat komunikasi meledak di Beirut selatan dan kota-kota selatan lainnya, yang menyebabkan cedera tambahan dan membakar mobil serta apartemen hunian.
Tiga orang tewas dalam ledakan tersebut, menurut Kantor Berita Lebanon.
Mossad Tanam Peledak
Sebelumnya, dalam insiden Selasa kemarin, sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada Reuters bahwa Badan mata-mata Israel Mossad, menanam bahan peledak di dalam pager yang diimpor oleh Hizbullah beberapa bulan sebelum ledakan.
Jumlah korban tewas meningkat menjadi 12, termasuk dua anak-anak, Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad mengatakan pada hari Rabu.
Serangan hari Selasa melukai hampir 3.000 orang, termasuk banyak pejuang kelompok militan dan utusan Iran di Beirut.
Seorang pembuat pager Taiwan membantah telah memproduksi perangkat pager yang meledak dalam serangan berani yang meningkatkan prospek perang skala penuh antara Hizbullah yang didukung Iran dan Israel.
Gold Apollo mengatakan perangkat tersebut dibuat di bawah lisensi oleh sebuah perusahaan bernama BAC, yang berpusat di ibu kota Hongaria, Budapest.
Reuters tidak mengetahui detail serangan balasan Hizbullah dengan meluncurkan serangan roket terbarunya, tetapi biasanya kelompok tersebut mengumumkan serangan tersebut segera setelah melakukannya.
Hizbullah telah bersumpah untuk membalas terhadap Israel, yang militernya menolak mengomentari ledakan tersebut.