News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kecelakaan Serius Dialami Tohoku Shinkansen Jepang, Sambungan Hayabusa dan Komachi Tiba-tiba Lepas

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bagian penghubung antara Hayabusa dan Komachi yang terlepas pada saat operasi, langsung berhenti otomatis, pengakibatkan keterlambatan perjalanan sekitar 5 jam Kamis ini (19/9/2024)

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Kereta cepat Jepang, Tohoku  Shinkansen yang tengah melaju dengan kecepatan sekitar 315 kilometer per jam berhenti mendadak setelah terditeksi sambungan rangkaian kereta Hayabusa dan Komachi terlepas yang membuat kereta cepat segera berhenti secara otomatis.

Peristiwa itu terjadi berjarak sekitar 6 kilometer dari Stasiun Furukawa ke arah Tokyo di prefektur Miyagi. 

Ada sekitar 200 orang penumpang berada di atas Hayabusa dan 120 orang di Komachi dan dilaporkan tidak ada yang terluka.

Meski demikian ini merupakan kecelakaan yang sangat serius karena dapat menyebabkan kendaraan bertabrakan satu sama lain.

"JR East Japan sedang menyelidiki penyebab bagian yang terputus," uangkap  sumber Tribunnews.com di JR East Japan.

Baik Hayabusa maupun Komachi tidak tergelincir dan setelah memeriksa kereta kereta berjalan lambat  ke stasiun Sendai dan menurunkan semua penumpang.

Baca juga: Motor Hyper Sport Suzuki Hayabusa Edisi Khusus Mulai Mendebut

Komachi  adalah kereta 7 gerbong berangkat dari Stasiun Akita setelah pukul 6 pagi, dan sedangkan Hayabusa kereta 10 gerbong berangkat dari stasiun berbeda.

Saat berada di Stasiun Morioka  pukul 7:30 pagi, Komachi dan Hayabusa tersambung untuk menuju stasiun Tokyo.

Nah, saat kereta cepat melaju dengan kecepatan sekitar 315 kilometer per jam bagian penghubung keduanya terlepas.

Ini membuat Hayabusa dan Komachi secara otomatis mengaktifkan rem darurat dan berhenti.

Menurut JR Japan East, setelah bagian penghubung terputus dan rem diaktifkan secara otomatis, Hayabusa di depan dan Komachi di belakang berhenti sekitar 4,8 kilometer dan sekitar 4,6 kilometer (Komachi) sebelum berhenti.

Jarak antara Hayabusa dan Komachi sekitar 300 meter.

Menurut JR East Japan, bagian penghubung awalnya diprogram untuk bergabung dan pengemudi mengatakan bahwa dia tidak merasakan kebisingan atau getaran abnormal tepat sebelum bagian penghubung terlepas langsung terasa ada rem otomatis bekerja.

Selain itu, di Hayabusa dan Komachi, tidak ditemukan kelainan pada bagian penghubung pada inspeksi sebelumnya, dan pekerjaan kopling yang dilakukan di Stasiun Morioka seperti biasa.

Menurut JR East Japan, ini adalah pertama kalinya bagian penghubung terlepas saat berjalan di Shinkansen di yurisdiksinya.

 "Kami sedang menyelidiki penyebab terputusnya tersebut."

"Selain itu, kami akan melakukan inspeksi visual terhadap semua kereta yang beroperasi bersama-sama, dan JR East Japan sangat meminta maaf atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang ditimbulkan kepada banyak pelanggan. Kami dengan tulus meminta maaf atas insiden ini."

Akibatnya, operasi antara Stasiun Tokyo dan Stasiun Shin-Aomori ditangguhkan selama sekitar lima jam, dan 72 kereta Shinkansen ditangguhkan, yang mempengaruhi perjalanan terhadap  45.000 penumpang dari berbagai shinkansen.

Lokasi terletak sekitar 30 kilometer di utara Stasiun Sendai, di rel kereta api Sanbongi, Kota Osaki, Prefektur Miyagi.

Kereta berangkat dari Stasiun Furukawa di Kota Osaki dan berjalan sekitar 6 kilometer ke arah Sendai, tepat sebelum jembatan di atas Sungai Naruse.

Hitoshi Tsunashima, seorang profesor yang ditunjuk khusus di Universitas Jepang yang berspesialisasi dalam teknik kereta api, mengatakan, "Ini adalah pertama kalinya sejak pembukaan bisnis  Shinkansen yang sedang berjalan telah terputus, dan kami terkejut sekali."

Adapun penyebab bagian pemutusan, dia berkata, "Ini bisa berupa masalah fisik atau masalah listrik. Sejauh yang saya lihat dari foto bagian penghubung, sepertinya tidak ada kerusakan besar, jadi saya bertanya-tanya apakah sinyal dikirim untuk melepaskan koneksi secara tidak sengaja saat mengemudi karena suatu alasan.

Di sisi lain, bahkan jika sinyal seperti itu dikirim, sama sekali tidak mungkin keselamatan untuk terputus saat mengemudi, dan dalam keadaan normal tidak boleh diputuskan."

"Tidak ada yang terluka kali ini, tetapi dua kendaraan yang terputus tidak selalu melambat dan berhenti dengan cara yang sama, dan ada risiko tabrakan. Saya berharap JR dan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata akan segera menyelidiki penyebab mengapa peristiwa ini terjadi."
Kepala Sekretaris Kabinet Hayashi,

Perintahkan Penyelidikan

Kepala Sekretaris Kabinet Hayashi mengatakan pada konferensi pers di pagi hari, "Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata telah menginstruksikan JR East Japan untuk menyelidiki penyebabnya dan mempertimbangkan langkah-langkah untuk mencegah terulangnya kembali.

Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata "sedang mengumpulkan informasi" dan mengungkapkan,telah menerima informasi bahwa bagian penghubung dari kereta Tohoku Shinkansen telah lepas dan terpisah, dan kami berhubungan dengan JR.

"Kami sedang mengumpulkan informasi seperti status kendaraan," katannya.

Sementara itu bagi para pengusaha UKM Handicraft Indonesia dan pecinta Jepang   dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dan Handicraft dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz  Subject: WAG Pecinta Jepang/Handicraft. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini