Pasukan Israel terus menemukan terowongan yang diduga sebagai poros, termasuk yang dikatakan ada di sepanjang Koridor Philadelphia yang direbut yang membentang di sepanjang perbatasan Mesir-Gaza.
Tekad Netanyahu untuk mempertahankan keberadaan Israel di sepanjang rute ini telah muncul sebagai salah satu dari beberapa titik kritis utama dalam upaya yang sedang berlangsung untuk mengamankan kesepakatan gencatan senjata yang didukung AS.
Pejabat dari Israel dan Hamas saling menuduh satu sama lain dengan sengaja menghalangi kesepakatan, sementara AS dan mediator Mesir dan Qatar telah meminta kedua belah pihak untuk menunjukkan keinginan yang lebih besar untuk mencapai terobosan.
Hizbullah Siap Melawan
Dalam pidato yang disiarkan di televisi pada hari Kamis, Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah mengakui bahwa kelompok tersebut "mengalami pukulan berat terhadap keamanan dan kemanusiaan."
Ia bersumpah akan memberikan memberikan 'tanggapan' balik atas serangan Israel itu.
Pemimpin Hizbullah juga menantang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk melancarkan perang di tanah Lebanon dan menyebutnya sebagai "kesempatan bersejarah."
Selain melakukan operasi militer konvensional, Israel memiliki sejarah panjang dalam melancarkan operasi rahasia terhadap musuhnya.
Termasuk tindakan sabotase dan pembunuhan di belakang garis musuh.
Pada tahun 1996, kepala pembuat bom Hamas Yahya Ayyash tewas di Gaza akibat alat peledak yang disembunyikan oleh agen Shin Bet Israel di ponselnya.
Dalam peristiwa yang lebih baru yang masih diselimuti misteri, kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh tewas pada akhir Juli ketika sebuah ledakan mengguncang kamar tempat ia menginap di ibu kota Iran, Teheran.
Seperti halnya ledakan peralatan di Lebanon dan Suriah, pembunuhan itu secara luas dikaitkan dengan Israel, meskipun IDF menolak berkomentar.
IDF juga mengklaim telah menyadap komunikasi pejabat dan warga sipil Palestina selama konflik yang terjadi di Gaza, termasuk dugaan percakapan antara anggota Hamas setelah ledakan mematikan di rumah sakit Oktober lalu.
Hamas juga mengklaim telah secara aktif menggagalkan upaya infiltrasi Israel.