TRIBUNNEWS.COM - Laporan sejumlah media menyebut Badan Intelijen Israel, Mossad, menanam bahan peledak di pager milik Hizbullah yang meledak secara serentak di Lebanon, Selasa (17/9/2024) kemarin.
"Operasi intelijen gabungan Mossad dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menanam bahan peledak kecil di pager Hizbullah," berbagai media asing telah melaporkan.
Jerusalem Post (yang juga memiliki banyak sumber Barat) secara independen mengonfirmasi rincian penting yang terkait dengan operasi tersebut.
Reuters, New York Times, CNN, Al-Monitor, Axios, dan lainnya telah mengumpulkan gambar di mana Israel harus menggunakan pager yang dipasangi jebakan pada hari Selasa (17/4/2024) atau kehilangan kemampuannya karena sebagian dari Hizbullah mulai menemukan sabotase tersebut.
Laporan mengatakan bahwa Israel menyembunyikan bahan peledak dalam sejumlah pager buatan Taiwan yang diimpor ke Lebanon.
Namun, perusahaan Taiwan Gold Apollo membantah telah membuat perangkat tersebut.
Gold Apollo mengklaim bahwa perusahaan Hungaria BAC memproduksi model tersebut, menggunakan nama merek berlisensi Gold Apollo.
Laporan media asing mengatakan bahwa perangkat tersebut telah dirusak sebelum diterima Hizbullah.
Dikatakan sebagian besar pager tersebut adalah model AP924 milik Gold Apollo, meskipun tiga model Gold Apollo lainnya juga merupakan bagian dari gambar tersebut.
Menurut laporan, sedikitnya satu hingga dua ons bahan peledak ditanamkan berdekatan dengan baterai di setiap pager, bersama dengan sakelar yang dapat digunakan untuk meledakkan bahan peledak.
Hasil penyelidikan
Baca juga: 9 Fakta Ledakan Walkie-Talkie Hizbullah di Lebanon, Baru Dibeli 5 Bulan Lalu
Hasil investigasi awal terkait teror rentetan ledakan misterius dari ribuan pager hingga perangkat komunikasi lainnya yang terjadi dalam 48 jam terakhir terungkap.
Seorang pejabat keamanan Lebanon memaparkan penyelidikan awal menemukan ratusan pager yang meledak di seluruh Lebanon pada Selasa (17/9/2024) sore waktu setempat ternyata telah dipasang "jebakan".
"Data menunjukkan perangkat tersebut telah diprogram sebelumnya untuk meledak dan mengandung bahan peledak yang ditanam di dekat baterai," kata pejabat tersebut seperti dikutip AFP.
Sebagaimana diketahui, sebanyak 12 orang tewas dan ribuan terluka imbas ledakan ribuan pager di hampir seluruh wilayah Lebanon pada Selasa (17/9/2024) sore.